Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Sekitar 70 persen pasien kanker payudara di Indonesia datang pada stadium lanjut (stadium 3 atau 4). Kondisi ini terjadi akibat kebiasaan masyarakat yang menunda pemeriksaan karena rasa cemas atau malu, sehingga mengurangi peluang penyembuhan.
Hal ini dikatakan dr Sinta Maulanisa pada bgnnews.co.id usai menjadi nara sumber utama dalam seminar kesehatan bertajuk ''Kenali dan Lawan Kanker Payudara Sejak Dini'' yang digelar di Aula Serba Guna RSUD Arifin Achmad, Rabu (19/11/2025).
Menurutnya, tujuan utama kegiatan ini bukan sekadar berbagi pengetahuan, tetapi mengajak masyarakat terutama ibu-ibu untuk mengubah pola pikir. Kita harus bergeser dari rasa takut menjadi kepedulian. Selain itu, cara melawan kanker tersebut dengan cara pola hidup sehat.
dr Sinta juga membongkar berbagai mitos dan fakta seputar kanker payudara yang masih banyak dipercaya masyarakat. Salah satunya, mitos bahwa ''benjolan kecil pasti aman''. ''Ukuran tidak menentukan ganas atau tidaknya. Kanker bisa dimulai dari yang sangat kecil,'' tegasnya.
Pihaknya menepis anggapan bahwa operasi menyebabkan kanker menyebar. Menurutnya, prosedur medis justru bertujuan memastikan diagnosis dan menentukan langkah pengobatan yang tepat. Sebab yang berbahaya itu adalah menunda pemeriksaan karena takut.
Dr. Sinta menambahkan bahwa kanker payudara tidak hanya menyerang wanita, meskipun kasus pada pria jauh lebih kecil, sekitar 1–2 persen. Ia mengingatkan, 9 dari 10 benjolan yang ditemukan bukan kanker, melainkan jinak seperti kista.
''Pola hidup sehat dan kesadaran pemeriksaan rutin tetap menjadi benteng utama dalam melawan kanker. Rasa takut berlebihan justru menjadi penghalang terbesar,'' tagasnya. (ndi/bgnnews)