Riau, BGNNEWS.CO.ID - Untuk memperkuat sumber daya manusia di industri sawit, Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) kembali pelatihan. Pelatihan tersebut saat ini sedang berlangsung disejumlah provinsi, diantaranya Riau
Direktur Utama BPDP, Eddy Abdurrachman menjelaskan, subsektor kelapa sawit masih menjadi penopang penting perekonomian nasional. Ia merujuk data BPS yang mencatat kontribusi subsektor perkebunan terhadap PDB sektor pertanian mencapai lebih dari 30 persen pada 2023. Dari sisi ekspor, kelapa sawit menyumbang lebih dari 75 persen dari total ekspor komoditas perkebunan.
Namun demikian, Eddy mengingatkan bahwa industri sawit nasional masih menghadapi tantangan besar, mulai dari produktivitas lahan yang belum optimal, lambatnya program peremajaan, hingga tekanan regulasi internasional seperti EUDR dan kebijakan negara mitra dagang.
''Jawaban atas semua tantangan ini adalah peningkatan kualitas SDM,'' tegas Eddy dikutit BGNNEWS.CO.ID dari BPDP, Kamis (22/5/2025).
Untuk itu, program pelatihan SDM sawit tahun 2025 dirancang menyasar 10.786 peserta di 17 provinsi dan 40 kabupaten. BPDP bekerja sama dengan 18 lembaga pelatihan yang telah lolos seleksi. Nilai kerja sama tahun ini mencapai Rp160,6 miliar, mencakup pelatihan teknis budidaya, manajerial, kewirausahaan, hingga kepemimpinan.
Direktur Penyaluran Dana BPDP, Alfansyah menegaskan pentingnya menjaga kualitas pelatihan. ''Kita tidak hanya mengejar jumlah peserta, tapi juga mutu hasil pelatihan. SDM sawit harus punya kompetensi teknis dan semangat berdaya saing,'' ucapnya.
Sejak dimulai pada 2016, program pelatihan SDM sawit BPDP telah menjangkau 18.477 peserta. (jdi)