Pasca Ratusan Siswa Terindikasi DBD, SMAN Plus Riau Masih Berlakukan Pembelajaran Daring

Pasca Ratusan Siswa Terindikasi DBD, SMAN Plus Riau Masih Berlakukan Pembelajaran Daring
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Riau, Erisman Yahya saat diwawancara wartawan di Kantor Gubernur Riau, Jumat (31/10). (foto bgnnews/cindi)

Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Sejak semua peserta didik dipulangkan, pada Senin (27/10/2025), hingga kini SMAN Plus Provinsi Riau masih menerapkan pembelajaran sistem jaringan (Daring).

''Sekolah tetap dilaksanakan, tapi secara daring. Pekan depan Insya Allah sudah bisa tatap muka lagi,'' kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Riau, Erisman Yahya yang dihubungi wartawan, Jumat (31/10/2025).

Erisman menjelaskan, belajar daring ini dilakukan karena berdasarkan laporan yang diterima, para siswa yang tinggal di asrama ada yang mengalami sakit dan terindikasi menderita Demam Berdarah Dengue (DBD).

''Laporan awalnya ada yang mengalami gejala DBD. Karena mereka tinggal di asrama, kemungkinan penyebarannya cepat sehingga siswa lainnya juga mengalami gejala yang sama,'' jelasnya.

Karena jumlah siswa sakit semakin bertambah hingga mencapai 200 siswa lebih, akhirnya pihak sekolah mengambil kebijakan untuk memulangkan para siswa untuk memutus rantai penyebaran penyakit.

''Mengatasi kejadian ini, kami sudah melakukan foging dan pembersihan sekolah. Mana lokasi-lokasi yang disinyalir tempat berkembangnya nyamuk langsung dibersihkan,'' ujarnya.

Sementara Kepala SMAN Plus Riau, Edi Sutono menjelaskan, bahwa gejala sakit telah muncul sejak dua pekan terakhir dan terdapat indikasi Demam Berdarah Dengue (DBD) pada salah satu siswa.

Pihak sekolah telah berkoordinasi dengan UPT Puskesmas Tambang dan melakukan langkah-langkah penanganan, termasuk pembersihan dan sterilisasi lingkungan sekolah serta asrama. (ndi/bgnnews)

Berita Lainnya

Index