Subuh Mencekam di Rumah Sardo Purba, Putrinya Ditendang dan Diinjak Gajah Liar Saat Menyelamatkan Diri

Subuh Mencekam di Rumah Sardo Purba, Putrinya Ditendang dan Diinjak Gajah Liar Saat Menyelamatkan Diri
Citra, bocah kelas 3 SD yang menjadi korban amuk gajah, Kamis (30/10) subuh. (foto bgnnews/cindi)

Pekanbaru, BGNNEWS CO.ID  - Citra (8) hanya bisa merintih kesakitan diatas pembaringan, salah satu bangsal Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad, Pekanbaru Riau. Dari hidungnya masih tampak mengeluarkan darah. Sesekali keluar kata aduh dari mulut wanita kecil ini.

Citra merupakan anak kedua dari pasangan Sardo Purba dan Felmin Halawan. Keluarga ini tinggal di Jalan Ikan Arwana, RT 02/RW 02, Kelurahan Rantau Panjang, Muara Fajar, Rumbai.

Baca juga : BBKSDA Riau Turunkan Tim ke Lokasi Gajah Liar Serang Warga

Bocah kelas II SD Negeri 128 Rantau Panjang, Rumbai ini harus menjalani perawatan intensif karena mengalami luka serius ditubuh, setelah menjadi korban amuk gajah, Kamis (30/10/2025) subuh, sekitar pukul 05.00 WIB.

Ibu korban, Felmin Halawan yang diwawancara bgnnews.co.id menceritakan, waktu itu sekitar pukul 05.00 WIB, dirinya yang sedang tidur terjaga karena mendengar ada suara aneh dari samping rumahnya.

Baca juga : DPRD Riau Dorong BBKSDA Riau Lakukan Penataan Kawasan Hutan

Rasa ketakutan muncul saat itu, lalu dia membangunkan suaminya Sardo Purba. Kemudian mereka keluar rumah untuk melihat suara tersebut.

Saat itulah suaminya, Sardo Purba kaget karena melihat ada seekor gajah depan rumahnya. Tak hanya itu, suaminya juga melihat ada gajah lainnya disamping rumah yang semakin mendekat. Melihat itu, Sardo langsung masuk kedalam rumah dan mengunci pintu.

Karena tak tahu harus berbuat apa, yang dirasakan mencekam dan panik, dirinya mengajak suaminya untuk keluar selamatkan diri.

Meski dihantui rasa ketakutan, Felmin bersama suaminya keluar rumah lewat pintu belakang sambil berlari mencari perlindungan bersama empat anaknya. Karena situasi yang mencekam, dirinya tak sadar, kalau anak keduanya, Citra tertinggal, mungkin karena jatuh dan jadi korban serangan gajah.

''Saat kamu berhasil keluar rumah dan kabur, ternyata ada tiga ekor gajah yang ngejar kami dan berseraklah kami. Gajah ini kelilingi kami, kami sembunyi di balik pohon sawit. Setelah gajah pergi, baru kami tahu anak kami sudah terlentang di situ, ditendang gajah. Wajahnya sudah berlumuran darah dan ada luka lebam. Bahkan dari hidungnya anaknya tak henti-henti mengeluarkan darah,'' kata Felmin dengan mata berkaca-kaca. Setelah kondisi terlihat aman, keluarga ini langsung menyelamatkan diri dan membawa anaknya ke rumah sakit. 

Kapolsek Rumbai, AKP Said Khairul Iman yang dihubungi wartawan, membenarkan adanya warga di wilayah hukumnya yang jadi korban amukan gajah. 

Dari video yang beredar di WhatsApp, terlihat korban seorang anak perempuan mengalami luka di sekujur tubuh.

''Korban sudah mendapat perawatan intensif. Kami bersama petugas terkait masih menyelidiki asal-usul gajah yang masuk ke permukiman warga tersebut,'' kata kapolsek.

Sementara Kabid Teknis Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, Ujang Holisudin yang dihubungi wartawan mengaku, sudah menerima informasinya tersebut. Korban kini dirawat di RSUD Arifin Achmad.

''Informasi bukan diinjak. Sekarang sedang ditangani di RS Arifin Achmad, jadi maghout dan tim sedang ke lokasi untuk penanganan setelah kami terima laporan,'' kata Ujang.

Wako Agung Kunjungi Anak Diserang Gajah

Sementara itu, Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho yang mendapat informasi adanya warga Pekanbaru yang diinjak gajah, langsung mengunjungi keluarga korban konflik dengan gajah ke rumah sakit

''Sekarang fokus penanganan korban. Mengenai gajah tersebut, kita akan koordinasi dengan BKSDA Riau,'' kata Agung di RSUD Arifin Ahmad, Kamis (30/10/2025).

Ketua Partai Demokrat Riau ini memastikan kesiapan seluruh kebutuhan penanganan. Mulai dari darah, biaya perobatan dan penanganan lain dari konflik tersebut.

Agung menjelaskan, lokasi kejadian juga tidak jauh dari lintasan gajah. Untuk itu, semua pihak akan dikumpulkan untuk membahas terkait penanganan konflik satwa dilindungi itu.

Sedangkan, Plt Direktur RSUD Arifin Achmad drg Yusi Prastiningsih memastikan proses penanganan dilakukan maksimal. Termasuk tindakan operasi setelah korban masuk pagi tadi.

''Sekarang sedang berlangsung operasi. Kami memang butuh banyak darah, tadi dari Pak Wali Kota kan sudah siap bantu juga ya kita maksimalkan penanganan dulu sekarang ini untuk pasien,'' ungkapnya. (ndi/bgnnews)

Berita Lainnya

Index