Prabowo Hapus Kuota Impor, Ini Dampak Positifnya...

Prabowo Hapus Kuota Impor, Ini Dampak Positifnya...
Presiden Prabowo. (ist/istimewa)

JAKARTA, BGNNEWS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto menyatakan komitmennya untuk menghapus sistem kuota impor sebagai langkah strategis dalam menghadapi kebijakan tarif impor tinggi yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. 

Kebijakan ini dinilai sebagai bentuk penyesuaian Indonesia agar lebih efisien dan tangguh dalam menghadapi tekanan global.

Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo menekankan bahwa penghapusan kuota impor merupakan momentum untuk melakukan pembenahan struktural dalam sistem perdagangan nasional.

"Mungkin membantu kita. Ini sebenarnya dia (Trump) maksa kita supaya kita ramping, supaya kita efisien, supaya kita tidak manja. Jadi saya benar-benar minta, ini kesempatan. Saya minta kepada Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, enggak usah ada kuota-kuota lagi. Semua enggak usah ada kuota-kuota," tegas Presiden Prabowo dikutip dari Prioritas Indonesia Metro TV pada Kamis, 10 April 2025.

Menanggapi pernyataan Presiden, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa kebijakan tersebut akan memberikan dampak positif terhadap transparansi dan efisiensi perdagangan Indonesia. 

Ia menyebutkan bahwa kuota impor selama ini tidak memberikan kontribusi terhadap penerimaan negara, justru menambah beban transaksi dan membuka peluang terjadinya praktik yang tidak transparan.

"Penghapusan kuota impor dan peraturan teknis yang disampaikan Bapak Presiden ini akan sangat membantu. Karena kuota itu tidak memberikan penerimaan negara, menambah beban transaksi, dan menimbulkan ketidaktransparanan. Kalau ini dihapus, akan sangat menentukan perbaikan dari sisi impor-ekspor Indonesia," ujar Sri Mulyani.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan bahwa penyederhanaan izin dan tata niaga impor nantinya akan berbasis pada sistem teknologi informasi dan data, yang diharapkan mampu mendorong efisiensi logistik nasional dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global. (ksi/metrotvnews.com)

Berita Lainnya

Index