Airlangga Dorong Sistem Tracing Sawit Nasional Harus Sederhana dan Tangguh

Jumat, 23 Mei 2025 | 15:33:38 WIB
Tim Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) melaporkan perkembangan sistem tersebut kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Kamis (22/5). (Foto Istimewa)

Jakarta, BGNNEWS.CO.ID - Komoditas unggulan seperti sawit tak hanya menjadi penopang ekspor, tetapi juga menyerap jutaan tenaga kerja di dalam negeri. Untuk itu, pemerintah akan terus memperkuat upaya pengembangan industri kelapa sawit nasional yang berkelanjutan.

''Salah satu langkah strategis terbaru adalah pengembangan sistem informasi dan pelacakan (tracing) sawit berbasis teknologi,'' kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat menerima

Tim Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), Kamis (23/5/2025).

Menurutnya, pertemuan ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan tata kelola industri sawit agar lebih transparan dan berdaya saing global.

''Pemerintah terus mendorong penguatan sistem informasi berbasis teknologi untuk menjawab tantangan transparansi dan keberlanjutan. Sistem informasi dan tracing ini akan menjadi nilai tambah bagi kelapa sawit Indonesia di pasar global,'' katanya lagi.

Pihaknya mengapresiasi kemajuan yang ditunjukkan Tim ISPO dalam reformasi tata kelola sawit dan menekankan pentingnya sistem yang sederhana namun tetap efektif. Menurutnya, sistem yang terlalu rumit akan menyulitkan pelaku usaha, terutama di level bawah.

“Sistem tracing harus dirancang simple dan user-friendly agar bisa diakses oleh semua pihak yang berkepentingan. Sederhana, tapi tetap mendukung kebutuhan pasar global,” tegas Airlangga.

Sistem ini akan mencakup berbagai data penting, mulai dari sertifikasi, lokasi kebun, hingga aspek keberlanjutan lingkungan. Teknologi tracing akan menjamin transparansi dari hulu hingga hilir, sekaligus memastikan kepatuhan terhadap standar keberlanjutan nasional dan internasional.

Airlangga juga menekankan pentingnya sinergi antar kementerian/lembaga, pelaku usaha, akademisi, dan pemantau independen dalam membangun sistem ini. Ia berharap sistem tracing dapat terintegrasi dengan peta jalan industri sawit berkelanjutan yang tengah disiapkan pemerintah.

''Kelapa sawit merupakan salah satu tulang punggung ekonomi nasional. Dengan sistem tracing yang andal, kita bisa tunjukkan bahwa sawit Indonesia dikelola secara bertanggung jawab dan sesuai prinsip keberlanjutan,'' ujarnya. (jdi/infosawit)

Terkini