Mentri LH Puji PTPN IV yang Berhasil Memanfaatkan Limbah Cair Kelapa Sawit

Jumat, 23 Mei 2025 | 08:29:38 WIB
Perkebunan kelapa sawit. (Foto istimewa)

Sumbar, BGNNEWS.CO.ID - Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurrofiq menekankan bahwa sektor perkebunan berhadapan langsung dengan tiga ancaman lingkungan global: perubahan iklim, pencemaran akibat limbah, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

''Nah, dalam sektor perkebunan ini kami  memberikan apresiasi tinggi kepada PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) atas langkah-langkah nyata perusahaan dalam menerapkan teknologi ramah lingkungan di sektor industri kelapa sawit,'' pujian ini dikatakan Menteri Hanif dalam kunjungan kerja kesiapsiagaan kebakaran lahan bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) di wilayah Sumatera Barat (Sumbar).

 

Dijelaskannya, perkebunan yang dikelola secara sembarangan bisa menjadi penyumbang utama pencemaran lingkungan. Namun jika dikelola dengan teknologi tepat guna, sektor ini justru bisa menjadi bagian dari solusi, sebagaimana yang dilakukan PTPN IV.

PTPN IV dinilai berhasil memanfaatkan limbah cair kelapa sawit (POME) menjadi sumber energi terbarukan. Perusahaan telah mengoperasikan tiga unit Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) dengan total kapasitas mencapai 5,3 megawatt (MW). Upaya ini tidak hanya menekan emisi gas rumah kaca, tetapi juga berkontribusi terhadap diversifikasi energi bersih di Indonesia.

Tidak berhenti di situ, PTPN IV juga menjadi pionir dalam perdagangan karbon di dalam negeri. Perusahaan ini tercatat sebagai penjual pertama di pasar karbon domestik Indonesia yang diluncurkan pada September 2023. Pada awal 2025, PTPN IV melangkah lebih jauh dengan berpartisipasi dalam peluncuran Pasar Karbon Internasional.

Guna menjaga integritas dan pengakuan pasar karbon nasional di mata dunia, Kementerian Lingkungan Hidup/BPLH telah menandatangani perjanjian kerja sama Mutual Recognition Agreement (MRA) dengan Gold Standard Foundation. Kerja sama ini memungkinkan sertifikat karbon yang diterbitkan di Indonesia diakui secara internasional.

Di sisi lain, PTPN IV terus memperkuat praktik keberlanjutannya. Perusahaan telah mengantongi berbagai sertifikasi lingkungan, seperti Rainforest Alliance dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), yang berlaku di lebih dari 65 pabrik dan 118 kebun miliknya. Hal ini sejalan dengan komitmen PTPN IV untuk mendukung target nasional pengurangan emisi sebesar 51% pada tahun 2030.

Langkah-langkah konkret lainnya juga terus dikembangkan, seperti program reforestasi dan pengelolaan limbah yang lebih ramah lingkungan. (jdi/infosawit)

 

Terkini