Update BNPB Korban Bencana Sumatera, 969 Orang Meninggal Dunia, 252 Hilang

Update BNPB Korban Bencana Sumatera, 969 Orang Meninggal Dunia, 252 Hilang
Personel Satuan Brimob Polda Riau melaksanakan tugas kemanusiaan di wilayah terdampak bencana, tepatnya di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (9/12).

Jakarta, BGNNEWS.CO.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru korban bencana alam di Sumatera, Kamis (11/22/2025) pagi. Tercatat sebanyak 969 orang meninggal dunia dalam musibah banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Data BNPB yang dirilis di situs web resminya hingga pukul 07.35 WIB tercatat, sebanyak 252 orang masih dinyatakan hilang dan lebih 5.000 warga mengalami luka-luka.

BNPB juga mencatat jumlah rumah yang rusak akibat bencana dahsyat yang terjadi pada akhir November 2025 tersebut hingga kini sudah mencatat 158.00 unit. Sebanyak 52 kabupaten dan kota di tiga provinsi terdampak bencana tersebut.

Selain itu, banjir bandang dan longsor di Sumatera turut merusak 1.200 fasilitas umum, 219 fasilitas kesehatan, 581 fasilitas pendidikan, 434 rumah ibadah, 290 gedung perkantoran, serta 498 jembatan yang putus atau tidak lagi berfungsi.

Aceh menjadi provinsi dengan jumlah korban meninggal dunia tertinggi, yakni 391 orang, sementara 31 lainnya masih hilang. Banyak wilayah di provinsi tersebut yang terisolasi akibat jembatan putus dan akses darat yang belum dapat dilalui.

Di Sumatera Utara, BNPB melaporkan 338 korban meninggal dan 138 orang hilang. Banjir bandang yang terjadi secara tiba-tiba di sejumlah daerah membuat proses evakuasi warga sulit dilakukan. Sumatera Barat juga mengalami dampak signifikan dengan 238 korban meninggal dan 93 orang hilang.

Apabila dilihat berdasarkan wilayah kabupaten/kota, Kabupaten Agam di Sumatera Barat mencatat jumlah korban meninggal dunia terbanyak, yakni 181 orang. Disusul kemudian Aceh Utara dengan 138 korban meninggal, dan Tapanuli Tengah 110 korban meninggal.

Jumlah korban banjir bandang dan longsor Sumatera diperkirakan masih dapat bertambah seiring proses pencarian yang terus dilakukan oleh tim SAR gabungan, TNI/Polri, relawan, dan masyarakat. (jdi/beritasatu)

Berita Lainnya

Index