Sektor Migas Jadi Penopang Ekonomi Riau

Sektor Migas Jadi Penopang Ekonomi Riau
Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Syahrial Abdi. (Dok bgnnews)

Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Keberadaan industri hulu migas memberikan dampak baik secara langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat Riau. 

Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Syahrial Abdi, diantara kontribusi paling nyata adalah dana bagi hasil (DBH) migas yang menjadi penopang Anggaran dan Belanja Daerah (APBD). Tahun 2023 lalu, DBH migas untuk Riau tercatat sebesar Rp3,2 triliun, turun menjadi Rp2,3 triliun pada 2024, dan diperkirakan naik sedikit menjadi Rp2,6 triliun pada 2025, dengan asumsi harga minyak US$82 per barel.

Keberadaan industri hulu migas juga turut melengkapi benefit dari sektor hilir migas yang memutar roda ekonomi daerah. Bahkan data Badan Pusat Statistik mencatat, ekonomi Riau semester II 2025 tumbuh 4,59 persen sekaligus menempatkannya sebagai wilayah dengan Produk Regional Domestik Bruto (PDRB) kedua terbesar di Sumatera setelah Sumatera Utara. 

Syahrial menilai, keberadaan sektor migas turut memutar ekonomi Riau. Menurutnya, hal ini mungkin bisa langsung mendorong pembangunan daerah secara tidak langsung untuk pertumbuhan ekonomi di masyarakat.

''Artinya ada uang yang berputar juga di masyarakat,'' ujar Syahrial pada BGNNEWS.CO.ID, Kamis (18/9/2025).

Ketua TAPD Riau itu menegaskan, pentingnya menjaga produktivitas sektor hulu migas agar tetap menjadi penopang pencapaian target nasional menuju Visi Indonesia Emas 2045. Ia menekankan perlunya sinergi antara pemerintah daerah, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk memastikan produksi migas berjalan stabil tanpa hambatan. 

Dikatakannya, seluruh stakeholder hulu migas juga perlu menyiapkan langkah antisipasi atas potensi penemuan baru agar manfaat yang dihasilkan bisa semakin besar bagi Riau maupun ketahanan energi nasional.

Sementara itu, Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Eka Bhayu Setta menyebut, penerapan TKDN tidak hanya mendorong efisiensi biaya dan kemandirian industri, tetapi juga menyerap tenaga kerja serta menciptakan peluang usaha baru bagi pelaku industri lokal.

Ia menyebut, masifnya proyek hulu migas diimbangi dengan mendorong lahirnya pengusaha baru di sektor penunjang sehingga manfaat keberadaan industri hulu migas semakin dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar. (jdi/bgnnews)

Berita Lainnya

Index