Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Tim penetapan harga tandan buah segar (TBS) sawit Provinsi Riau menetapkan besaran Indeks K menjadi salah satu instrumen penting dalam penentuan harga TBS sawit untuk periode sebulan ke depan.
Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Riau, Defris Hatmaja pada BGNNEWS.CO.ID menjelaskan, bahwa Indeks K bulan ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan bulan lalu.
Indeks K plasma yang sebelumnya berada di angka 93,02, kini ditetapkan menjadi 92,75. Sementara itu, Indeks K untuk mitra swadaya juga turun dari 93,12 menjadi 92,83.
''Penurunan ini memang tipis, namun tetap berpengaruh terhadap harga TBS petani. Indeks K memiliki peran penting karena semakin tinggi nilainya, semakin baik pula harga TBS yang diterima petani,'' ujar Defris, Kamis (18/9/2025)
Menurutnya, penyebab penurunan Indeks K kali ini disebabkan oleh laporan hampir seluruh pabrik kelapa sawit (PKS) yang mencatat turunnya volume TBS sawit yang diolahnya. Kondisi tersebut berdampak pada naiknya biaya pengolahan yang pada akhirnya memengaruhi besaran Indeks K.
''Secara umum, hampir semua PKS melaporkan TBS yang diolah mengalami penurunan. Akibatnya biaya olah pun naik dibanding bulan lalu, dan itu turut menekan Indeks K,'' tambah Defris.
Ia berharap para petani dapat memahami dinamika ini sebagai bagian dari mekanisme pasar. Disbun Riau bersama tim akan terus melakukan pemantauan agar penetapan harga TBS berjalan transparan, adil, dan sesuai kondisi terkini. (ade/bgnnews)