Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Agustus 2025 mengalami kenaikan menjadi 188,96, atau naik 0,67 persen dibandingkan Juli 2025 yang sebesar 187,70.
Kepala BPS Riau, Asep Riyadi menjelaskan, kenaikan ini didorong oleh meningkatnya indeks harga yang diterima petani sebesar 1,18 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani hanya naik 0,50 persen.
''Kenaikan NTP di Provinsi Riau menunjukkan adanya perbaikan kesejahteraan petani. Pada bulan Agustus, Riau tercatat sebagai provinsi dengan NTP tertinggi kedua di Sumatra setelah Bengkulu,'' ujar Asep Riyadi, ketika dihubungi BGNNEWS.CO.ID, Rabu (3/9/2025).
Secara subsektor, tiga dari lima penyusun NTP mengalami kenaikan. Subsektor hortikultura naik 0,85 persen, tanaman perkebunan rakyat naik 0,75 persen, dan tanaman pangan naik 0,38 persen. Namun, subsektor peternakan turun 1,57 persen, dan subsektor perikanan sedikit terkoreksi 0,11 persen.
Berdasarkan perbandingan antarprovinsi di Sumatra, Riau menempati posisi kedua tertinggi dengan NTP 188,96, berada di bawah Bengkulu yang mencapai 201,80. Sementara itu, Aceh menjadi satu-satunya provinsi di Sumatra yang mengalami penurunan NTP pada periode yang sama.
Selain itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Riau juga naik 1,07 persen, dari 183,07 pada Juli 2025 menjadi 185,02 pada Agustus 2025.
“Peningkatan NTUP ini mengindikasikan efisiensi usaha tani yang semakin baik karena kenaikan harga yang diterima petani lebih tinggi dibandingkan biaya produksi,” jelas Asep. (Ade)