Pelalawan, BGNNEWS.CO.ID - Program Sahabat Pemelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (SAPA BIPA) kembali digelar. Kali ini, kegiatan berlangsung di Sekolah Mutiara Harapan, Kabupaten Pelalawan, Riau dengan melibatkan peserta dari berbagai negara. Tercatat ada perwakilan dari Malaysia, Amerika Serikat, Afrika Selatan, hingga India yang antusias mengikuti sesi pembelajaran.
Berbeda dengan metode konvensional di kelas, pembelajaran kali ini dikemas melalui permainan edukatif berlevel. Peserta diajak berinteraksi secara langsung, mulai dari latihan kosakata, percakapan dasar, hingga mengenal konteks budaya Indonesia. Suasana belajar yang cair membuat mereka cepat beradaptasi sekaligus menikmati proses.
''Belajar bahasa lewat SAPA BIPA membuat kami lebih dekat dengan budaya Indonesia, sekaligus mudah memahami kalimat sehari-hari,'' kata salah satu peserta dengan penuh semangat.
Selain fokus pada penguasaan bahasa, SAPA BIPA juga menyisipkan pemahaman budaya sebagai bagian dari diplomasi. Hal ini menjadikan pembelajaran lebih bermakna karena peserta tidak hanya menghafal kata, tetapi juga memahami nilai yang terkandung dalam bahasa.
Program ini merupakan inisiatif Duta Bahasa Riau dalam rangka internasionalisasi bahasa Indonesia. Dengan sistem pembelajaran bertahap, mulai dari tingkat dasar hingga lanjutan, SAPA BIPA diharapkan mampu memperluas jangkauan bahasa Indonesia di dunia internasional.
Menurut keterangan R Mia Septya, Winner Duta Bahasa Riau 2025, SAPA BIPA bukan sekadar program belajar bahasa, melainkan juga sarana mempererat hubungan antarbangsa.
''Bahasa Indonesia harus terus diperkenalkan sebagai bahasa yang ramah, adaptif, dan mudah dipelajari. Melalui SAPA BIPA, kami berharap penutur asing dapat menjadikan bahasa ini sebagai bekal komunikasi lintas negara sekaligus jembatan persahabatan,'' jelasnya.
Kegiatan di Pelalawan ini sekaligus menegaskan peran bahasa Indonesia sebagai instrumen diplomasi budaya yang mampu menjangkau dunia. Dari ruang kelas hingga lintas negara, bahasa Indonesia terus berkembang menjadi bahasa yang santun, modern, dan bermartabat. (Ndi)