Jakarta, BGNNEWS.CO.ID - Pemerataan pendidikan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) serta wilayah marginal memerlukan sinergi lintas sektor yang lebih kuat.
''Pemerataan pendidikan itu penting. Untuk itu saya mendorong agar Kemendikdasmen mulai menjalin kemitraan yang konkret dengan perusahaan-perusahaan besar, khususnya di sektor perkebunan sawit dan pertambangan untuk mendukung hal ini,'' hal ini disampaikan Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian
dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X bersama Dirjen PAUD, Dirjen Vokasi, dan Dirjen GTK Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang digelar di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta.
RDP ini juga turut diikuti secara daring oleh para kepala sekolah dan guru dari berbagai wilayah 3T, mulai dari Sumba Barat hingga Sumba Timur. ''Kita sudah lama bicara tentang pentingnya pemerataan pendidikan, tapi realisasinya masih menghadapi banyak tantangan. Maka, kita harus keluar dari pola lama. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri,'' tegas Hetifah dalam keterangannya dikutip Jumat (25/7/2025).
''Saya harap kementerian bisa mendorong skema kolaborasi dengan perusahaan sawit dan tambang melalui program CSR, terutama di daerah seperti Kalimantan Timur yang memiliki banyak wilayah terpencil. Ini penting agar pembangunan pendidikan tidak terhenti hanya karena keterbatasan anggaran negara,'' ujar Politisi Fraksi Partai Golkar ini.
Ia mencontohkan bahwa di beberapa wilayah terpencil, sekolah kekurangan guru, fasilitas belajar minim, dan akses terhadap layanan pendidikan digital pun terbatas. (jdi/els)