Hadapi Masa Kritis, Juli Hingga Agustus, Pemerintah Perkuat Kerjasama Lintas Sektor Lawan Karhutla

Hadapi Masa Kritis, Juli Hingga Agustus, Pemerintah Perkuat Kerjasama Lintas Sektor Lawan Karhutla
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Penanganan Karhutla di Pekanbaru. (foto istimewa)

Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Pemerintah memperkuat kerjasama lintas sektor untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau, khususnya di area gambut yang sulit dijangkau.

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq menyatakan, bahwa penanggulangan Karhutla memerlukan partisipasi aktif dari semua pihak pemerintah, swasta, dan masyarakat. Bahwa periode Juli hingga awal Agustus adalah fase paling kritis, dan kebakaran lahan gambut sangat sulit dipadamkan karena terjadi di bawah permukaan tanah.

''Kebakaran lahan gambut bukan hanya di permukaan, tapi juga di bawah tanah. Diperlukan kesabaran untuk membasahi area gambut yang masih mengeluarkan asap karena selama asap masih muncul, berarti api masih ada,'' kata Menteri Hanif saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Penanganan Karhutla di Pekanbaru, Kamis (24/7/2025).

Gubernur Riau Abdul Wahid mengapresiasi dukungan dari pemerintah pusat dan sektor swasta. Saat ini titik api terbesar berada di Rokan Hulu dan Rokan Hilir. Sekitar 200 personel tambahan dari dunia usaha telah dikerahkan ke lokasi kebakaran.

''Kalau belum padam dalam seminggu, kita tambah lagi. Kita tetap siaga, mudah-mudahan bantuan semua pihak termasuk dunia usaha bisa memadamkan dalam waktu seminggu ini. Karena masa-masa kritis kita ada di Juli sampai awal Agustus,'' ujar Gubernur Abdul Wahid.

Kolaborasi lintas sektor dalam penanggulangan karhutla di Riau ini menunjukkan bahwa ancaman asap tidak hanya menjadi persoalan lokal, tetapi membutuhkan solidaritas nasional. Dengan melibatkan kekuatan swasta dan pemerintah secara bersamaan, diharapkan Riau dapat melewati periode kritis ini dan kembali bebas dari ancaman kabut asap yang kerap meresahkan masyarakat. (Ade)

Berita Lainnya

Index