Mayoritas Lahan Indonesia Cocok untuk Perkebunan Kakao, Kopi dan Pinang

Mayoritas Lahan Indonesia Cocok untuk Perkebunan Kakao, Kopi dan Pinang
Kakao dan pinang. (foto istimewa)

Cibinong, BGNNEWS.CO.ID - Mayoritas lahan yang ada di Indonesia terkategori sebagai lahan sub optimal. Bayangkan, luasnya tercatat mencapai 149,5 juta hektar (Ha) atau 78,2 persen dari seluruh luas daratan Indonesia.

''Di lahan sub optimal itu sangat cocok bila dijadikan lahan untuk pengembangan komoditas perkebunan rakyat, terutama kakao, kopi, dan pinang,'' kata Kepala Pusat Riset Tanaman Perkebunan pada Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Setiari Marwanto.

Dijelaskannya, dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kebutuhan produk pertanian pemanfaatan lahan sub optimal menjadi keadaan yang pasti untuk pemenuhan kebutuhan tersebut.

“Pemanfaatan ini membutuhkan inovasi teknologi dan pengelolaan yang tepat untuk mengatasi kendala yang ada pada masing-masing jenis lahan,” kata Setiari Marwanto.

''Lahan sub optimal itu contohnya adalah lahan kering masam, lahan kering iklim kering, lahan rawa pasang surut, lahan rawa lebak dan lahan gambut,'' sambungnya.

Sementara itu Busyra B. Saidi, peneliti PPRTP BRIN menjelaskan, potensi dataran Indonesia yang cukup luas terdiri dari beberapa jenis lahan sub optimal yaitu lahan kering masam, lahan kering iklim kering, lahan rawa pasang surut, lahan rawa, dan lahan gambut.

''Penyebaran lahan sub optimal di Indonesia tersebar terutama di daerah Sumatera, Kalimantan dan pinggiran-pinggiran pantai. Urgensi optimalisasi lahan sub optimal antara lain alih fungsi lahan produktif, kesejahteraan petani, ketahanan pangan,'' terangnya.

Dirinya mengatakan, bahwa Indonesia adalah produsen kakao terbesar ke-3 dunia dengan produksi lebih dari 650.000 ton per tahun. Sentra produksi utama berada di Sulawesi, Papua, Sumatera.

''Komoditas kakao, kopi, dan pinang telah terbukti sebagai tanaman unggulan rakyat yang mampu tumbuh baik di lahan sub optimal, serta memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar domestik maupun ekspor,'' tegas Busyra B Saidi. (jdi/mdp)

 

Berita Lainnya

Index