Berhasil Raih Juara 1 Duta Bahasa Riau 2025, Ini Pesan M Daffa Mixsie pada Generasi Muda!

Berhasil Raih Juara 1 Duta Bahasa Riau 2025, Ini Pesan M Daffa Mixsie pada Generasi Muda!
M Daffa Mixsie, mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA Universitas Riau, berhasil meraih gelar Juara 1 Duta Bahasa Riau 2025. (Foto istimewa)

Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID– Sosok muda inspiratif kembali mengharumkan nama Kabupaten Pelalawan. M Daffa Mixsie, mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA Universitas Riau, berhasil meraih gelar Juara 1 Duta Bahasa Riau 2025. 

Daffa bukan wajah baru di dunia kepemudaan. Ia sebelumnya telah menorehkan prestasi membanggakan sebagai Duta GenRe Indonesia 2024, Fasilitator Remaja Pencegahan Stunting Provinsi Riau, dan Duta GenRe Riau 2023.

Daffa mengungkapkan ketertarikannya mengikuti ajang Duta Bahasa dilandasi oleh semangat untuk memberikan dampak nyata kepada masyarakat dalam bidang kebahasaan dan kesastraan. 

''Saya melihat Duta Bahasa memiliki tujuan yang jelas untuk berdampak kepada masyarakat, khususnya dalam mempromosikan Trigatra Bangun Bahasa: Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing,'' jelasnya.

Perjalanan Daffa menuju puncak ajang bergengsi ini tidak tanpa tantangan. Ia menuturkan berbagai tahapan seleksi yang harus dilalui, mulai dari wawancara, tes minat bakat, penyusunan artikel, hingga pembekalan dan tes UKBI. ''Tantangannya adalah bagaimana saya bisa memberikan yang terbaik di setiap tahap,'' ujarnya.

Kunci keberhasilan Daffa terletak pada persiapan matang dan strategi yang terukur. Ia memahami setiap indikator penilaian dan banyak berdiskusi dengan rekan-rekan maupun mentor yang berpengalaman. “Saya juga meminta pandangan dari orang-orang yang lebih dulu terjun di bidang ini,” tambahnya.

Dalam ajang ini, Daffa juga mengusulkan krida bertajuk Adikara atau Aksi Digitalisasi dan Visualisasi Sastra Lisan Daerah, yang bertujuan untuk merevitalisasi bahasa dan sastra lisan daerah melalui konten digital yang menarik. “Harapannya, sastra lisan daerah terutama di Riau dapat lebih dikenal oleh masyarakat,” terang Daffa.

Salah satu hal yang paling membekas dalam perjalanannya sebagai Duta Bahasa adalah kuatnya rasa kekeluargaan. ''Saya benar-benar merasakan solidaritas. Duta Bahasa bukan hanya perlombaan, tapi tempat bertumbuh, menemukan keluarga baru, dan tempat berkembang bersama,'' ujarnya penuh kesan.

Menanggapi era digitalisasi, Daffa menegaskan pentingnya memanfaatkan media digital sebagai sarana edukasi kebahasaan. Ia berencana membuat konten edukatif dan interaktif di media sosial untuk memperkenalkan Trigatra Bangun Bahasa secara luas dan menyentuh berbagai lapisan masyarakat.

Daffa juga menyampaikan keresahan terhadap kondisi kebahasaan di daerah asalnya, Pangkalan Kerinci, di mana Bahasa Melayu dialek lokal dan sastra lisan seperti Nyanyi Panjang mulai tergerus. ''Fenomena ini menjadi perhatian saya. Bagaimana bahasa dan sastra daerah tidak menjadi asing di negeri sendiri,'' tegasnya.

Sebagai pesan untuk masyarakat, Daffa mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama menerapkan Trigatra Bangun Bahasa dalam kehidupan sehari-hari. ''Utamakan Bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing. Mari bersama menjadi Generasi Pemartabat Bahasa,'' ajaknya.

Kepada para pendukung dan keluarga, Daffa mengungkapkan rasa terima kasih mendalam. “Tanpa mereka, saya tidak akan sampai sejauh ini. Terima kasih atas bimbingan dan dukungannya selama ini.”

Ke depan, Daffa berharap generasi muda dapat berkolaborasi menghidupkan Trigatra Bangun Bahasa sebagai pondasi kebangsaan. “Bahasa adalah jati diri bangsa. Mari kita rawat dan lestarikan bersama,” pungkasnya.

Saat ini, Daffa tengah bersiap mewakili Provinsi Riau dalam ajang Duta Bahasa Nasional yang akan digelar pada September mendatang. Ia dan tim dari Balai Bahasa Provinsi Riau terus melakukan persiapan intensif, mulai dari penyusunan krida, artikel, penampilan bakat, hingga penguatan materi kebahasaan. (Ndi)

Berita Lainnya

Index