Riau, BGNNEWS.CO.ID - Melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), PTPN IV Regional III membangun sumur bor dan tangki air berkapasitas 1.000 liter untuk selanjutnya dialirkan ke mesjid setempat sebagai pusat distribusi air bersih bagi warga Desa Talang Danto, Kabupaten Kampar, Riau.
Sekretaris Desa Talang Danto, M Yusroni menyambut baik inisiatif dan ini sebagai solusi atas krisis air bersih yang telah berlangsung bertahun-tahun di desa tersebut.
Hal senada disampaikan Faisal, seorang warga Desa Talang Danto yang mengaku, bantuan pemenuhan dasar ini sangat membantu mengurangi beban mereka, terutama selama musim kemarau ketika sumber air tradisional kerap mengering.
Sementara Group Manager Distrik Barat PTPN IV Regional III, Sugianto mengatakan, program pembangunan sumur bor yang merupakan program TJSL ini memakan waktu cukup lama hingga sebulan lamanya. Hal ini disebabkan tim harus mengebor hingga sedalam 150 meter untuk mendapatkan mata air sehingga sumur dapat terus memproduksi air bersih, meskipun di saat musim kemarau tiba.
Ia mengatakan pihaknya pun berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan program ini dengan melibatkan peran aktif masyarakat dalam perawatannya.
Pembangunan sarana air bersih ini merupakan bagian dari komitmen PTPN IV dalam mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar area operasional perusahaan. Tidak hanya di Riau, program serupa juga dilaksanakan Sub Holding PTPN IV PalmCo tengah membangun tujuh fasilitas air bersih di berbagai daerah terpencil di Indonesia sebagai bagian dari program TJSL.
Program yang menyasar sekitar 800 kepala keluarga ini bertujuan menyediakan akses sanitasi air bersih yang layak, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang ada di sekitar area operasional perusahaan.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa menyampaikan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar seperti air bersih merupakan bagian dari kepedulian perusahaan kepada masyarakat sekitar unit operasionalnya.
Selain di Riau, ia menjelaskan bahwa saat ini pembangunan masih dalam proses dan tersebar di enam titik strategis lainnya, yakni di Sumatera Utara, Jambi, Kalimantan Selatan, Aceh, dan Sumatera Selatan. Lokasi-lokasi tersebut dipilih berdasarkan hasil pemetaan kebutuhan masyarakat serta koordinasi dengan pemerintah setempat. (jdi/sawitnews)