Krisis Produksi Kelapa di Riau, Ini Solusi yang Diberikan Abdul Wahid

Krisis Produksi Kelapa di Riau, Ini Solusi yang Diberikan Abdul Wahid
Gubernur Riau Abdul Wahid (kanan) bersama Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto usai menggelar rapat koordinasi bersama seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Riau. (Foto Istimewa)

PEKANBARU, BGNNEWS.CO.ID - Penurunan produksi kelapa hingga 50 persen di Indragiri Hilir, Provinsi Riau, telah memaksa PT Sambu Grup, perusahaan pengolahan kelapa terkemuka, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya. Fenomena "trek" atau masa tidak berbuah yang parah pada tanaman kelapa menjadi penyebab utama krisis ini.

Data terbaru menunjukkan produktivitas kelapa di wilayah yang dikenal sebagai sentra kelapa nasional ini menurun drastis dari sekitar 10.000 butir per hektare menjadi hanya 5.000 butir atau bahkan kurang. Kondisi ini diperburuk oleh kombinasi faktor eksternal dan internal, termasuk dampak cuaca ekstrem akibat fenomena El Nino, usia tanaman yang sudah tua, serta kerusakan lahan akibat intrusi air laut.

Gubernur Riau, Abdul Wahid, mengakui, bahwa metode pertanian tradisional yang masih banyak digunakan petani kelapa kurang mampu beradaptasi dengan perubahan iklim yang terjadi.

''Masyarakat perlu beradaptasi, termasuk melakukan peremajaan pada tanaman kelapa yang sudah tua dan mengatasi masalah intrusi air laut,'' ungkap Gubri, Selasa (8/4/2025).

Gubri menambahkan, produksi kelapa di Indragiri Hilir tahun ini sangat terpuruk, mencapai penurunan hingga 50 persen. Biasanya, satu hektare bisa menghasilkan sekitar 10 ribu butir, kini hanya tersisa 5 ribu atau bahkan kurang.

Sektor industri pengolahan kelapa merupakan salah satu penopang ekonomi lokal di Indragiri Hilir. PHK yang dilakukan PT Sambu Grup berpotensi memberikan dampak berantai terhadap perekonomian regional jika tidak segera diatasi.

Untuk menangani krisis ini, pemerintah provinsi telah berkoordinasi dengan Dinas Perkebunan dan instansi terkait guna mencari solusi, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Program peremajaan tanaman kelapa ditetapkan sebagai prioritas dalam upaya mengembalikan produktivitas perkebunan kelapa di wilayah tersebut. (Ade)

 

Berita Lainnya

Index