SAMPIT, BGNNEWS.CO.ID - Minamas Plantation melalui anak perusahaan PT. Kridatama Lancar dan PT. Teguh Sempurna sudah melakukan penanaman perdana Fasilitasi Pembangunan Kebun Kemitraan Masyarakat (FPKMS) di Desa Kapuk Kecamatan Mentaya Hulu, Kalteng, akhir tahun kemarin, Rabu (18/12/2024)
Penanamannya langsung dilakukan CEO Minamas Plantation, Azmi Jaafar, Regional CEO Kalimantan Tengah dan Barat, Ondra Utama.
Kemudian mewakili Bupati Kotim Asisten II Setda Kotim Alang Arianto, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Johny Tangkere, Kepala Dinas Pertanian Kotim Sepnita yang diwakili oleh Kepala BPP Kecamatan Mentaya Hulu Haryanto dan undangan penting lainnya.
Ondra Utama selaku CEO Kalteng-Kalbar menyebutkan rencana kebun yang akan digarap sebagai Kebun Kemitraan ini yakni 284 hektare.
Dari jumlah itu yang sudah dibersihkan dan mulai ditanam sekitar 42 hektare.
Dia berkomitmen akan melaksanakan program Kebun Kemitraan ini dengan maksimal.
“Dengan kebun Kemitraan ini harapan kami bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya di sekitar kebun dan saya akan terus memonitor sampai kepada kebun Kemitraan ini menghasilkan nantinya,” ujar dia.
“Mengacu kepada aturan bahwa Minamas seharusnya melakukan Kegiatan Usaha Produktif tetapi Minamas juga berkomitmen untuk melaksanakan Fasilitasi Pembangunan Kebun Kemitraan Masyarakat Sekitar atau sebelumnya disebut Plasma.” imbuh Ondra.
Disebutkan juga bahwa perusahaan yang sudah beroperasional 30 tahun ini sudah memiliki total plasma 25 ribu hektare yang tersebar diberbagai daerah dan provinsi di Indonesia.
“Saya berharap Kebun Kemitraan untuk di Kalteng ini dan komitmen kami di mana ada perusahaan kami akan bangun kebun kemitraan dan kami cenderung lebih menyukai program ini,” kata Azmi.
Perusahaan, lanjut dia akan mengurus kaplingan kebun itu, tentunya dengan prospek sawit kedepan lebih menjanjikan dengan harga yang cenderung meningkat.
Diperkirakan 5-6 tahun kedepan hutang bank kebun plasma ini bisa di bayar lunas. Dengan begitu maka masyarakat bisa menikmati hasil kebun plasma yang maksimal.
“Warga ini akan punya masing-masing kebun kemitraan dan mereka meski duduk di rumah tetapi tetap akan punya penghasilan dan aset ini jangka panjang,” ujarnya. (bgn/radarsampit)