Jakarta, BGNNEWS.CO.ID - Pemerintah melalui Kementrian Pertanian (Kementan) berkomitmen penuh mendorong hilirisasi sawit. Tapi keberhasilan itu tak mungkin tercapai tanpa kemitraan yang harmonis, inklusif, dan berkeadilan, khususnya untuk petani rakyat.
''Kemitraan antara petani sawit dengan pelaku industri sangat penting guna mendukung keberlanjutan dan meningkatkan produktivitas perkebunan rakyat,'' demikian keterangan Mentri Pertanian, Amran Sulaiman saat acara Borneo Forum 2025 yang dikutip Minggu (24/8/2025).
Menurut Amran, bahwa arah pembangunan perkebunan harus sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan hilirisasi sebagai kunci peningkatan kesejahteraan petani. Menurutnya, hilirisasi perkebunan kelapa sawit meliputi diversifikasi produk, penguatan kemitraan, perluasan akses pasar, sertifikasi, hingga peningkatan standar mutu dan keamanan pangan.
''Pemerintah berkomitmen penuh mendorong hilirisasi sawit. Tapi keberhasilan itu tak mungkin tercapai tanpa kemitraan yang harmonis, inklusif, dan berkeadilan, khususnya untuk petani rakyat,'' ujarnya.
Plt Direktur Jenderal Perkebunan, Abdul Roni Angkat menambahkan, sawit telah terbukti menyumbang devisa besar, menyerap jutaan tenaga kerja, dan menggerakkan ekonomi daerah.
''Namun sektor sawit juga dihadapkan pada tantangan serius mulai dari isu tata kelola berkelanjutan, sertifikasi, deforestasi, hingga fluktuasi pasar global,'' ujarnya.
“Produktivitas kebun rakyat masih rendah, hanya sekitar 3–4 ton per hektar CPO. Ini pekerjaan rumah besar yang harus kita jawab dengan kemitraan,” ujarnya. (jdi/els)