Jakarta, BGNNEWS.CO.ID - Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) membuat inovasi pangan baru bernama Refined Palm Mono-Olein (RPMO). Minyak sawit non-CPO yang digagas Prof Budiawan bersama tim riset FMIPA UI ini lebih sehat, ramah lingkungan, dan kaya asam lemak tak jenuh.
Mantapnya lagi, minyak goreng ini bisa dijadikan sebagai upaya pencegahan stunting. Hal ini tentunya menjawab tantangan ketersediaan pangan bergizi.
''RPMO didesain bukan sekadar sebagai minyak goreng alternatif, tetapi juga sebagai solusi berkelanjutan untuk mendukung perbaikan gizi dan mencegah stunting,'' demikian keterangan Prof Budiawan seperti dikutip, Jumat (22/5/2025).
Dijelaskanya, RPMO dirancang untuk menjadi pilihan pangan yang sehat, ramah lingkungan, sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional. Inovasi ini bisa membantu meningkatkan asupan mikronutrisi anak sehingga pertumbuhan mereka lebih optimal.
Keunggulan utama minyak sawit RPMO terletak pada kandungan asam lemak tak jenuh yang lebih tinggi dibandingkan minyak sawit biasa. Asam lemak tak jenuh berperan penting dalam mendukung perkembangan otak, kesehatan jantung, serta penyerapan vitamin esensial.
Selain manfaat nutrisinya, proses produksi RPMO juga dirancang hemat energi dan minim limbah, sehingga menjadikannya bagian dari solusi pangan berkelanjutan. Konsep ini sejalan dengan agenda global menuju sistem pangan ramah lingkungan sekaligus mendukung upaya Indonesia menekan angka stunting yang masih menjadi persoalan serius di berbagai daerah.
FMIPA UI menegaskan bahwa lahirnya inovasi seperti RPMO minyak sawit sehat, teknologi energi bersih, hingga sistem mitigasi bencana, merupakan bukti nyata kontribusi perguruan tinggi dalam menjawab tantangan nasional. (jdi/els)