Jakarta, BGNNEWS.CO.ID - Pemerintah Indonesia perluas ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) ke Amerika Latin. Kini perjanjian kemitraan dilakukan sama pemerintah Peru, Selasa (12/8/2025).
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan, pemerintah Indonesia dengan pemerintah Peru sudah bersepakat menandatangani persetujuan dagang tersebut.
''Ini adalah Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang kedua, setelah kesepakatan Indonesia dengan Chile yang sudah cukup lama kita implementasikan,''' kata Djatmiko saat konferensi pers di Auditorium Kementerian Perdagangan.
Seperti dilansir dari Tempo, akses perdagangan ke wilayah Peru dianggap menjadi gerbang ekonomi untuk produk-produk dari dalam negeri bisa mencapai pasar Amerika Latin secara luas. Kondisi ini juga didukung melalui kerja sama serupa yang telah terjalin antara Indonesia dan Chile.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti mengatakan penandatanganan perjanjian kerja sama ekonomi Indonesia dan Peru ini menjadi momentum untuk meningkatkan perdagangan kedua negara dengan adanya pembukaan akses pasar yang lebih besar.
Adapun total perdagangan Indonesia dengan Peru pada 2024, mencapai 479 juta dolar AS. Ekspor Indonesia ke Peru mencapai 329,4 juta dolar AS, sedangkan impor dari Peru sebesar 149,6 juta dolar AS. Ekspor utama Indonesia antara lain sepeda motor, mobil, alas kaki dan minyak kelapa sawit. Sedangkan impor utama dari Peru, yaitu kakao, berries, pupuk dan produk pertanian lainnya.
Roro mengatakan dalam perjanjian IP-CEPA, Indonesia akan menghapus tarif sekitar 85 persen untuk lebih dari 9.700 produk asal Peru. Sementara Peru akan menghapus 87 persen tarif untuk lebih dari 6.900 produk asal Indonesia. Kerja sama Indonesia dan Peru diharapkan tidak hanya sekadar masalah perdagangan, tetapi juga mempererat hubungan budaya dan masyarakat. (jdi/sp)