Bogor, BGNNEWS.CO.ID - Dulu dikenal hanya sebagai bahan baku minyak goreng. Kini sawit telah bertransformasi menjadi komoditas strategis dalam upaya transisi energi bersih nasional.
Di balik potensi ini, terdapat riset mendalam dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang membuka mata banyak pihak. Erliza Hambali, peneliti dari Surfactant and Bioenergy Research Center IPB menegaskan, bahwa sawit bukan sekadar komoditas pertanian, tapi juga sumber energi terbarukan yang dapat dimaksimalkan dari akar hingga tandan buah segar (TBS).
Salah satu terobosannya adalah implementasi Biodiesel B40, campuran 40% bahan bakar dari kelapa sawit dengan 60% solar. Program ini mulai diterapkan sejak awal tahun 2025, dan menjadi bagian penting dari kebijakan energi nasional. Tujuannya jelas yakni mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan menjaga stabilitas neraca perdagangan dengan menekan impor energi.
Tak berhenti di darat, inovasi juga menyentuh langit. Indonesia kini mengembangkan bioavtur, bahan bakar pesawat berbasis sawit yang sudah diuji coba oleh maskapai Garuda Indonesia.
Meskipun pengembangan bioavtur masih menghadapi tantangan efisiensi biaya dan produksi, langkah ini mempertegas bahwa sawit bisa menjadi pionir energi masa depan yang ramah lingkungan.
Lebih lanjut, limbah industri sawit seperti POME (Palm Oil Mill Effluent) telah dimanfaatkan menjadi biogas, yang mampu menekan emisi gas rumah kaca hingga 65% bila dikelola dengan baik.
Bahkan, cangkang sawit tengah dikembangkan sebagai bahan baku biochar untuk baterai perangkat elektronik dan kendaraan listrik, menandakan bahwa sawit tak hanya untuk konsumsi, tapi juga masa depan teknologi energi.
Dengan pendekatan menyeluruh dari hulu ke hilir, sawit kini tampil sebagai solusi konkret menuju target Net-Zero Emission 2060. Ini bukan sekadar bahan mentah, melainkan aset nasional dalam mengarungi era energi hijau.
Mari bayangkan rutinitas harian, mulai dari sarapan, berkendara ke bandara, hingga naik pesawat untuk perjalanan dinas. Tanpa disadari, ada jejak sawit yang menyatu dalam kehidupan kita. (jdi/els)