Jakarta, BGNNEWS.CO.ID - Tarif impor 19 persen Indonesia ke AS berlaku hari ini, Kamis 7 Agustus 2025. Soal ini, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso optimistis ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS) akan melanjutkan surplus dan tetap bergairah
''Kita optimis kalau pasar Amerika tetap bergairah, berarti kita semakin mudah masuk ke sana. Karena kita bersaingnya, start-nya itu tidak mulai dari nol. Kita selangkah lebih maju dibanding negara yang lain,'' ujar Budi di Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Selama ini persaingan Indonesia bersama negara lain untuk masuk ke Amerika Serikat menggunakan Most Favoured Nation (MFN) atau perlakuan yang sama untuk semua negara anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Artinya, tarif yang dikenakan kepada Indonesia, juga sama diberlakukan kepada negara lain. Menurut Budi, pengenaan tarif resiprokal tersebut akan membawa keuntungan bagi Indonesia karena besarannya lebih rendah dari negara seperti Brasil, Kanada, Eropa, India dan lainnya.
Budi juga meminta kepada seluruh pelaku usaha untuk dapat memanfaatkan utilisasi tersebut secara optimal.
Sebagai catatan, Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut Amerika Serikat menjadi negara penyumbang surplus neraca perdagangan yang terbesar dengan nilai 9,92 miliar dolar AS pada periode Januari-Juni 2025.
Amerika Serikat menjadi negara penyumbang surplus neraca perdagangan yang terbesar dengan nilai 9,92 miliar dolar AS pada periode Januari-Juni 2025.
Dari sisi ekspor, Amerika Serikat berada pada urutan kedua terbesar dengan nilai 14,79 miliar dolar AS pada periode Januari-Juni 2025.
Tiga komoditas penopang adalah mesin dan perlengkapan elektrik sebesar 2,80 miliar dolar AS, alas kaki sebesar 1,29 miliar dolar AS, pakaian dan aksesoris (rajutan) 1,28 miliar dolar AS.
Secara kumulatif Januari hingga Juni 2025, nilai ekspor meningkat 20,71 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. (jdi/antara)