Mahkota Kesultanan Siak Sri Indrapura Tiba di Pekanbaru, Siap Dipamerkan di Kenduri Riau

Mahkota Kesultanan Siak Sri Indrapura Tiba di Pekanbaru, Siap Dipamerkan di Kenduri Riau
Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAM Riau Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, Ketum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau Datuk H Raja Marjohan Yusuf melihat pedang serta mahkota Kesultanan Siak.

Pekanbaru,BGNNEWS.CO.ID - Mahkota Kesultanan Siak Sri Indrapura serta pin, dan pedang Sultan Siak tiba di Kantor Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Jalan Diponegoro pukul 18.15 wib, Rabu (6/8/2025).

Artefak bersejarah ini akan dipamerkan di Kenduri Riau, Jalan Sultan Syarif Kasim, tepatnya di depan Masjid Raya Annur, Pekanbaru. Pameran yang dilaksanakan mulai tanggal 7-10 Agustus ini dalam rangka memeriahkan hari jadi ke 68 Provinsi Riau.

Artefak berupa mahkota, pin, dan pedang Sultan Siak itu disambut Gubernur Riau Abdul Wahid didampingi Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan di VIP Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Kemudian dibawa ke LAM Riau. Sepanjutnya, artefak yang masih didalam kotak berwarna hitam tersebut diterima oleh Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAM Riau Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, Ketum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau Datuk H Raja Marjohan Yusuf didampingi Bupati Siak Afni Zulkifli.

Ketua Panitia Pameran Hari Jadi ke-68 Provinsi Riau Roni Rakhmat, menyampaikan, kehadiran mahkota asli Kesultanan Siak menjadi daya tarik utama pameran tahun ini.

''Pameran tahun ini sangat luar biasa karena untuk pertama kalinya peninggalan Sultan Siak itu kembali ke Riau setelah sekian lama,'' ujar Roni Rakhmat.

Menurut Roni, sepanjang pengetahuannya, ini merupakan kali pertama masyarakat Riau dapat melihat langsung ketiga benda pusaka tersebut. Ia menyebutkan, pameran akan dibuka setiap hari mulai pukul 14.00 hingga 20.00 WIB.

Pihak Museum Nasional Indonesia telah memberikan izin peminjaman benda-benda pusaka ini dengan prosedur keamanan yang ketat.

''Saat ini saya masih berada di Museum Nasional. Mahkota, pin, dan pedang sedang dalam proses pengepakan oleh petugas. Insya Allah besok akan tiba di Pekanbaru dan langsung disambut dalam prosesi adat di Balai Adat LAMR,'' ujar Roni.

Mahkota Siak dibawa ke Jakarta pada tahun 1945, saat Sultan Syarif Kasim II menyerahkan simbol-simbol kebesaran kerajaan kepada pemerintah Republik Indonesia sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan.

Selain mahkota, sang sultan juga menyumbangkan dana sebesar satu juta gulden untuk perjuangan negara yang baru merdeka.

Mahkota Kesultanan Siak merupakan salah satu artefak kerajaan Melayu yang paling megah di Indonesia. Dibuat pada abad ke-19, mahkota ini terbuat dari emas, berlian, rubi, zamrud, dan mutiara. Mahkota tersebut memiliki berat 1.803,3 gram, diameter 33 sentimeter, dan tinggi 27 sentimeter. (jdi/ra)

Berita Lainnya

Index