Nilai Tukar Petani Riau Naik di Juli 2025, BPS Riau : Tanda Positif Daya Saing Petani Meningkat

Nilai Tukar Petani Riau Naik di Juli 2025, BPS Riau : Tanda Positif Daya Saing Petani Meningkat
Ilustrasi Nilai Tukar Petani Riau naik di Juli 2025. (Foto istimewa)

Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) Riau pada Juli 2025 mengalami kenaikan sebesar 0,77 persen dibanding bulan sebelumnya. NTP Riau tercatat sebesar 187,70, naik dari 186,27 pada Juni 2025. Kenaikan ini menunjukkan membaiknya daya beli dan daya saing petani Riau.

Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi menyebutkan, bahwa peningkatan NTP ini merupakan sinyal positif dari sektor pertanian di tengah fluktuasi harga kebutuhan pokok dan produksi.

“Kenaikan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) naik 0,90 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) hanya naik 0,13 persen. Artinya, petani mendapatkan harga jual yang lebih baik dibanding biaya yang mereka keluarkan,” ujar Asep Riyadi, Jumat (1/8/2025).

Empat dari lima subsektor pertanian tercatat mengalami peningkatan NTP. Sub sektor hortikultura mencatat kenaikan tertinggi sebesar 0,85 persen, diikuti oleh tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,83 persen, tanaman pangan 0,25 persen, dan peternakan 0,16 persen. Satu-satunya subsektor yang mengalami penurunan adalah perikanan, turun sebesar 0,26 persen.

''Yang paling menggembirakan, subsektor tanaman perkebunan rakyat seperti kelapa sawit dan pinang menunjukkan tren positif. Ini sangat penting mengingat Riau adalah daerah lumbung perkebunan,'' tambah Asep.

Selain NTP, BPS juga mencatat peningkatan pada Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) sebesar 0,97 persen, dari 181,31 menjadi 183,07. Hal ini disebabkan oleh naiknya harga produk pertanian yang diterima petani serta turunnya biaya produksi dan barang modal (BPPBM) sebesar 0,07 persen.

Di tingkat regional, Riau menempati peringkat keempat tertinggi dalam NTP di antara 10 provinsi di Pulau Sumatera. Aceh menjadi provinsi dengan kenaikan tertinggi sebesar 2,70 persen, sementara Bengkulu mengalami penurunan paling tajam sebesar 2,81 persen.

''Meningkatnya NTP dan NTUP ini diharapkan bisa mendorong semangat petani dan memperkuat fondasi ekonomi daerah, terutama sektor pertanian yang menjadi tulang punggung Riau,'' kata Asep Riyadi.

BPS Riau akan terus memantau dan menyampaikan perkembangan ini secara berkala sebagai bahan evaluasi bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan pertanian lainnya. (Ade)

Berita Lainnya

Index