Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Inovasi pengolahan limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) menjadi biochar memberikan dampak nyata bagi petani sawit. Teknologi ramah lingkungan ini tidak hanya mengatasi masalah limbah perkebunan, tetapi juga terbukti meningkatkan produktivitas tanaman sawit secara signifikan.
Teguh (45), salah seorang petani sawit di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau ini menjadi salah satu saksi keberhasilan penggunaan biochar TKKS. Sejak mengaplikasikan biochar dari limbah tandan kosong di kebun sawitnya, ia merasakan perubahan yang menggembirakan.
''Tanaman sawit saya sekarang lebih hijau dan sehat. Yang paling saya rasakan, hasil panennya meningkat cukup banyak dibanding sebelum pakai biochar TKKS ini,'' kata Teguh kepada BGNNEWS.CO.ID, Minggu (27/7/2025).
Sementara Yusuf SP, agronom dari Universitas Islam Riau (UIR) menjelaskan, bahwa keunggulan biochar TKKS terletak pada struktur porinya yang sangat baik untuk pertanian. Proses pembuatan biochar dari tandan kosong kelapa sawit dilakukan melalui pirolisis yaitu pembakaran pada suhu tinggi tanpa oksigen.
''TKKS yang selama ini menjadi limbah perkebunan, kini bisa diubah menjadi biochar berkualitas tinggi. Struktur pori biochar TKKS sangat ideal untuk menyimpan air dan nutrisi, sehingga akar sawit lebih mudah menyerap unsur hara,'' jelas Yusuf.
Keunggulan biochar TKKS dibanding pupuk konvensional terletak pada daya tahannya. Sekali diaplikasikan ke tanah, manfaat biochar dapat bertahan puluhan tahun, berbeda dengan pupuk organik biasa yang lebih cepat terurai.
"Biochar TKKS juga membantu memperbaiki pH tanah dan meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang menguntungkan bagi pertumbuhan sawit," tambah Yusuf.
Selain meningkatkan kesuburan tanah, penggunaan biochar TKKS juga memberikan solusi pengelolaan limbah yang berkelanjutan bagi industri kelapa sawit di Riau. (Ade)
