Jakarta, BGNNEWS.CO.ID - Untuk mengubah peta logistik nasional sekaligus mendorong pemerataan ekonomi, pemerintah bersama pelaku industri saat ini mengkaji soal rencana pemindahan gerbang (gateway) ekspor-impor ke wilayah Indonesia Timur.
''Wacana ini membuka peluang besar untuk pengembangan kawasan timur Indonesia. Ini bisa menjadi momentum menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru yang dinamis,'' kata Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners Association (INSA), Carmelita Hartoto, Minggu (25/5).
Pemindahan gerbang ekspor-impor akan mendorong peningkatan aktivitas pelabuhan, penciptaan lapangan kerja serta pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Selain itu, industri pelayaran nasional, termasuk galangan kapal dan logistik lokal akan mendapat dampak positif.
''Kebijakan ini sejalan dengan semangat cabotage dan optimalisasi armada kapal nasional,'' tambahnya.
Namun, ia mengakui, sejumlah tantangan seperti kesiapan infrastruktur dan penyesuaian biaya logistik perlu diantisipasi. Untuk mengatasi kendala tersebut, Carmelita menekankan pentingnya kolaborasi antarpemangku kepentingan.
Lebih lanjut, ia menyarankan perlunya kajian mendalam terkait dampak terhadap industri manufaktur dan kelancaran distribusi barang. Salah satu opsi yang diusulkan adalah penerapan kebijakan berbeda antara pintu masuk bahan baku dan barang jadi.
Pemerintah diharapkan segera memetakan langkah konkret termasuk pembangunan pelabuhan dalam dan konektivitas transportasi pendukung. Dengan demikian, transformasi sistem logistik nasional dapat berjalan optimal. (jdi/sindo)