Inovasi Teknologi jadikan Industri Sawit Lebih Berkelanjutan dan Bertanggungjawab

Inovasi Teknologi jadikan Industri Sawit Lebih Berkelanjutan dan Bertanggungjawab
Yi Kin Yong selaku Indonesia Country Sales Director Alva Laval saat diwawancara wartawan. (Foto istimewa)

MEDAN, BGNNEWS.CO.ID - Yi Kin Yong selaku Indonesia Country Sales Director Alva Laval mengatakan inovasi dan pembaharuan teknologi diyakini akan membuat industri perkebunan dan pengolahan kelapa sawit akan lebih sustainable atau berkelanjutan dan mampu mengemban tanggungjawab yang lebih besar.

''Industri kelapa sawit di Indonesia adalah salah satu yang terbesar di dunia, dan sangat penting bagi kita untuk terus berinvestasi dalam teknologi dan inovasi demi mendorong keberlanjutan industri kelapa sawit,'' tambahnya disela-sela pelaksanaan acara “Menuju 3rd TPOMI 2025” bertema “Updating Technology & Talent Palm Oil Mill & Downstream” yang digelar Media Perkebunan Group dan Perkumpulan Praktisi Profesional Perkebunan Indonesia (P3PI) di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Rabu-Kamis (23-24/4/2025).

Ia menekankan, bahwa efisiensi saja tidak cukup bagi sebuah perusahaan kelapa sawit untuk menjawab tantangan yang muncul di masa depan. '''Kita harus memastikan bahwa proses-proses yang kita lakukan tidak hanya efisien, tetapi juga berkelanjutan dan bertanggung jawab,''' tambahnya.

Pernyataan ini, menjadi pengingat penting bagi para pelaku industri kelapa sawit agar tidak hanya fokus pada produktivitas atau peningkatan jumlah tandan buah segar (TBS) dan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

Tetapi juga harus mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial dalam setiap langkah operasional yang diambil setiap perusahaan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. ''Dengan posisi strategis Indonesia sebagai produsen kelapa sawit dunia, transformasi teknologi menuju keberlanjutan dinilai sebagai langkah yang mendesak dan sudah menjadi sebuah keniscayaan,'' tegas Yi King Yong.

Sekadar mengingatkan, Hendra Leonard Siahaan ST MSE selaku Kepala BSPJI Kemenperin juga menyampaikan hal yang senada dengan apa yang disampaikan Yi King Yong.Hendra Leonard Siahaan saat itu menyampaikan bahwa dorongan untuk memperbaharui teknologi pengolahan sawit yang dilakukan melalui even TPOMI juga sejalan dengan Asta Cita atau Delapan Cita yang digaungkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Kemenperin sendiri, mendorong hilirisasi kelapa sawit dengan pendekatan kebijakan yang pro-nilai tambah, penggunaan teknologi teranyar, serta membangun daya saing. (jun/mediaperkebunan)

 

 

Berita Lainnya

Index