MEDAN, BGNNEWS.CO.ID - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara semakin menarik perhatian para investor untuk bergabung.
Saat ini, setidaknya sudah ada sekitar 13 perusahaan besar tercatat masuk dalam daftar (list) atau antren perusahaan yang akan dan segera berinvestasi.
List nama perusahaan tersebut langsung diungkapkan oleh Wakil Ketua Kompartemen Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara, Surya Dharma pada forum diskusi yang digelar asosiasi pelaku usaha tersebut di Hotel Cambridge, Medan, Rabu (26/2/2025) lalu.
Forum diskusi ini diikuti insan maritim serta pengurus asosiasi dunia usaha di Sumut.
Forum diskusi itu bertajuk, 'Peranan Sektor Maritim Menghadapi Hilirisasi Industri KEK Sei Mangkei Menuju Indonesia Emas" dengan subtema "Kesiapan Peningkatan Pertumbuhan Ekonomoli 8% di Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Kualatanjung".
Kalangan pengurus asosiasi dunia usaha yang hadir dalam forum itu, di antaranya Ketua Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Sumut, Salomo Nababan, Ketua GINSI Sumut yang juga Ketua ISSA Sumut, Dianto MS.
Surya Dharma menyebutkan identitas ke-13 perusahaan dimaksud, yakni:
PT All Cosmos Biotek Indonesia
PT Basi Internasional Sumatera
PT Emery Oleochemical Indonesia
PT Air Products Indonesia
PT Sheel Oils Indonesia
PT Sime Darby Oils
PT Evyap Sabun Indonesia
PT Weha Niaga Semesta
PT Eco Oils Jaya Indonesia
PT Tanimas Resources Internasional
PT SGP Industri Asia
PT Linde Indonesia
PT Jadi Mas
Dia tidak mengungkapkan negara asal investor, termasuk nilai investasi yang akan ditanamkan serta komoditas yang akan diproduksi deretan perusahaan dimaksud.
Namun, dari sisi identitas, diperkirakan sebagian perusahaan tersebut diduga bergerak pada hilirisasi industri sawit, seperti PT Emery Oleochemical, PT Sheel Oils Indonesia, dan PT Evyap Sabun Indonesia.
Disebutkan, perusahaan yang sudah eksisting (beroperasi) di KEK Sei Mangkei tercatat ada empat, yakni PT Unilever Oleochemical Indonesia, PT Aliance Consumer Product Indonesia, PT Industri Nabati Lestari dan PT Aice Sumatera Industry.
Diharapkan, sambung Surya Dharma, perusahaan tersebut akan masuk secara bertahap sehingga tingkat hunian KEK Sei Mangkei yang saat ini masih berkisar 20% akan terus meningkat.
Untuk diketahui, KEK Sei Mangkei yang berdiri pada tahun 2012 memiliki areal seluas 2.000 hektare.
Pada saat ini luasan yang sudah dihuni berkisar 20% atau seluas 400 ha.
KEK Sei Mangkei sudah dilengkapi pasokan gas alam, aliran air bersih, listrik dan dry port.
KEK Sei Mangkei juga didukung oleh pelabuhan kelas dunia yakni Pelabuhan Kualatanjung. (ksi/medanbisnisdaily.com)