Ancam Produktivitas, Petani Harus Tahu Gejala dan Solusi Mengatasi Boron di Kelapa Sawit

Ancam Produktivitas, Petani Harus Tahu Gejala dan Solusi Mengatasi Boron di Kelapa Sawit
Atasi boron pada kelapa sawit. (Foto istimewa)

ROHIL, BGNNEWS.CO.ID - Kekurangan unsur boron pada kelapa sawit menjadi salah satu permasalahan serius yang dihadapi para petani dan perusahaan perkebunan sawit di Indonesia. Gejala defisiensi boron sering tidak terdeteksi pada tahap awal dan dapat menyebabkan penurunan produksi yang signifikan.

''Boron merupakan unsur hara mikro yang sangat penting bagi pertumbuhan dan produktivitas kelapa sawit. Meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil, kekurangan boron dapat berdampak besar pada kesehatan tanaman dan hasil panen,''' jelas Penthiel Effendi, Konsultan Perkebunan Sawit kepada Komunitas the Brondols Jumat (28/3/2025).

Menurut Effendi, gejala kekurangan boron pada kelapa sawit dapat diidentifikasi dari beberapa tanda. 

''Pada tanaman muda, daun termuda tidak dapat membuka dengan sempurna dan terlihat seperti tombak. Sedangkan pada tanaman yang sudah menghasilkan, pelepah daun mengalami pemendekan dan membentuk pola seperti kipas atau yang biasa disebut dengan gejala 'fish-bone','' paparnya.

Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah munculnya daun berkerut, tumbuhnya beberapa titik tumbuh pada satu tanaman, serta tandan buah yang tidak berkembang dengan baik dan sering mengalami kerontokan dini.

''Yang paling merugikan bagi petani adalah ketika defisiensi boron menyebabkan pembentukan bunga jantan yang berlebihan dan menurunnya jumlah bunga betina. Hal ini tentu berpengaruh langsung terhadap produksi tandan buah segar,'' tambah Effendi.

Untuk mengatasi masalah ini, Effendi menyarankan penerapan program pemupukan boron yang tepat. 

''Dosis pemupukan boron harus disesuaikan dengan kondisi tanah, umur tanaman, dan tingkat keparahan defisiensi. Aplikasi boron dapat dilakukan melalui tanah atau daun dengan menggunakan borax atau sodium tetraborate,'' sarannya. (ade)

Berita Lainnya

Index