PEKANBARU, BGNNEWS.CO.ID - Kelapa sawit merupakan tanaman yang membutuhkan nutrisi lebih banyak dibandingkan tanaman perkebunan lainnya. Hal ini diungkapkan oleh Penthiel Effendi, Konsultan Perkebunan Sawit asal Rokan Hilir dalam acara sharing bersama komunitas The Brondols, Senin (10/3/2025).
''Pengelolaan pupuk yang baik termasuk pemilihan jenis pupuk yang efektif merupakan salah satu kunci sukses untuk pencapaian produktivitas hasil tanaman secara optimal,'' jelas Effendi.
Menurutnya, kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak dengan produksi bahan kering tertinggi memerlukan nutrisi yang sangat banyak.
''Dalam jangka panjang, pemupukan yang kurang memadai akan menimbulkan gejala seperti lambat tumbuh, lambat pulih, daun pucat dan kusam, batang kecil dan pendek, peka penyakit, dan produktivitas menurun,'' tambahnya.
Dalam acara tersebut, Effendi memaparkan lima kandungan pupuk penting untuk kelapa sawit:
1. Nitrogen (N) dari pupuk Urea (46% N) dan ZA (21% N) yang berfungsi untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif.
2. Fosfor (P) dari pupuk TSP (46% P2O5) dan SP-36 (36% P2O5) yang penting untuk pertumbuhan batang dan akar.
3. Kalium (K) dari MOP (60% K2O) yang berperan dalam kualitas dan kuantitas buah.
4. Magnesium (Mg) dari Kieserite (27% MgO) dan Dolomite (18% MgO) yang berfungsi memperbaiki pH tanah.
5. Boron (B) dari HGFB (47% B2O3) yang menentukan produksi.
''Setiap pohon harus menerima setiap jenis pupuk sesuai dengan dosis yang dibutuhkan,'' tegas Effendi menjelaskan prinsip keseimbangan hara yang diterapkan di kebun binaannya.
Sebagai Konsultan Perkebunan Sawit yang telah berpengalaman selama bertahun-tahun, Effendi menambahkan beberapa tips mengenali defisiensi unsur hara pada tanaman kelapa sawit.
''Kekurangan Nitrogen ditandai dengan daun berwarna hijau kekuningan, kekurangan Kalium terlihat dari bintik-bintik orange pada anak daun, sedangkan kekurangan Boron menyebabkan daun membengkok seperti mata pancing,'' paparnya.
Saat ditanya tentang pemilihan jenis pupuk, Effendi menjelaskan bahwa kondisi tanah sangat menentukan.
''Di kebun binaan saya, kami telah melakukan analisis tanah secara berkala. Untuk tanah gambut, kami menggunakan pupuk ZA lebih banyak dibandingkan Urea, sementara untuk tanah mineral, TSP lebih efektif dibandingkan Rock Phosphate,'' jelasnya.
Effendi berharap informasi ini dapat membantu para petani sawit rakyat untuk meningkatkan produktivitas kebun mereka melalui praktik pemupukan yang tepat. (ade/bgn)