Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Universitas Riau (Unri) menggelar Sidang Senat Terbuka pada 6-8 Oktober 2025, bertempat di gedung Student Center Kampus Unri. Sidang Senat tersebut adalah dalam rangka wisuda Program Pascasarjana ke-61, Program Profesi ke-55, Program Sarjana ke-124, dan Program Diploma ke-65.
Dalam liputan BGNNEWS.CO.ID tampak tema wisuda yang diangkat yang bertepatan dengan Milad ke-63 Unri adalah “63 Tahun, Lulusan Universitas Riau Berdampak Untuk Negeri", seperti tertulis pada backdrop Student Center.
Pada awal sambutannya, Rektor Unri periode 2022-2026, Prof. Dr. Sri Indarti, S.E., M.Si., menyampaikan bahwa gelar yang telah diraih oleh wisudawan bukanlah akhir dari perjalanan, tetapi awal dari pengabdian yang lebih besar.
“Dunia di luar sana menanti kontribusi kalian, baik dalam bidang akademik, industri, maupun dalam kehidupan bermasyarakat,” sambut rektor perempuan pertama Unri ini saat pidato di hadapan para wisudawan
Rektor dalam pesannya menekankan bahwa para wisudawan harus mampu membawa nilai-nilai “ASRI” yakninya Amanah, Santun, Responsif, dan Inovatif, yang merupakan budaya akademik sebagai landasan dalam berkarya.
“Keberhasilan sejati tidak diukur dari IPK semata, tetapi dari seberapa besar dampak kebaikan yang kita tinggalkan bagi masyarakat dan bangsa,” tambah rektor kelahiran 9 April 1965 ini.
Rektor menjelaskan, pada periode Oktober 2025, Unri mewisuda 3.057 lulusan yang terdiri dari D3/D4 (325 orang), S1/Sarjana (2.429 orang), S2/Magister (255 orang), S3/Doktor (10 orang), serta Profesi dan Spesialis (38 orang). Sehingga sejak berdiri, Unri telah melahirkan 141.056 alumni yang berkiprah di berbagai sektor di tingkat regional, nasional, maupun internasional.
Pada kesempatan itu, Rektor juga menyampaikan rasa syukur atas capaian yang berhasil diraih Unri dalam meningkatkan kualitas pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Alhamdulillah, Unri terus menorehkan prestasi membanggakan. Semua ini adalah hasil kerja keras, sinergi, dan komitmen seluruh civitas akademika untuk menjadikan Unri sebagai universitas yang unggul dan berdampak bagi bangsa,” tutur alumni sekaligus mantan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unri tersebut.
Beberapa capaian strategis Unri sepanjang 2024–2025 antara lain menerima akreditasi institusi UNGGUL dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan jumlah Guru Besar yang meningkat menjadi 136 orang sebagai tanda penguatan kapasitas akademik dan riset, serta prestasi mahasiswa Unri mencapai 272 tingkat internasional, 1.216 tingkat nasional, 173 tingkat provinsi, dan 88 tingkat wilayah.
Unri juga meraih lima penghargaan Anugerah Humas Indonesia 2025, termasuk Silver Program Humas Terbaik dan Kartini Humas Favorit, Baznas Awards 2025 sebagai Kampus Mitra Terbaik Nasional, dan peraih tiga penghargaan IDEAS 2025 dalam kategori DEI dan ESG (Budaya Inklusi dan Tata Kelola).
Di samping itu, Unri adalah peringkat 15 Nasional Webometrics 2025, peringkat 27 Nasional SINTA, serta pemenang tiga penghargaan DIKTISAINTEK 2024, termasuk Anugerah Kelembagaan Terbaik Program Kompetisi Kampus Merdeka 2024.
Selanjutnya, Unri menempati peringkat dunia ke-672 dari 1.477 perguruan tinggi, peringkat 64 nasional versi UI GreenMetric 2024, serta satu-satunya perguruan tinggi di dunia yang menjadi Member Global Peatlands Initiative, yang menegaskan kepemimpinan UNRI di bidang riset lingkungan dan lahan gambut.
Saat ini, Unri telah membangun 10 Gedung Proyek AKSI–ADB senilai 850 milyar rupiah, termasuk gedung Student Center tempat berlangsungnya wisuda hari ini, sebagai simbol transformasi infrastruktur akademik modern.
“Prestasi-prestasi ini adalah bukti nyata bahwa Unri terus meningkat secara kualitas dan reputasi. Kami berkomitmen menjadikan Unri sebagai kampus yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing global,” tambah kakak istri mantan Bupati Siak 2021-2025, Drs. H. Alfedri, M.Si tersebut.
Lebih lanjut, Rektor menyampaikan bahwa Unri bertekad untuk terus memperkuat kualitas pendidikan tinggi melalui sinergi akademik, peningkatan kolaborasi internasional, dan inovasi berkelanjutan.
“Dengan semangat Milad ke-63 dan capaian luar biasa yang telah diraih, Unri siap melangkah menjadi universitas yang go internasional, unggul dalam prestasi, kuat dalam karakter, dan nyata dalam kontribusi,” tutup rektor yang berasal dari Sungai Salak, Tempuling, Indragiri Hilir.
Seperti diketahui, sejarah Unri diinisiasi oleh tokoh-tokoh masyarakat seperti Letjen TNI Kaharuddin Nasution, Datuk Wan Abdurrahman, Soesman Hs., dan Drs. Sutan Balia yang ingin memiliki perguruan tinggi negeri sendiri di Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau.
Unri didirikan pada 1 Oktober 1962 dengan mengambil tempat di Kampus Pattimura Gobah yang kemudian dikembangkan di Kampus Bina Widya Panam sebagai kampus utama dan Kampus Purnama Dumai sebagai kampus cabang.
Dengan luas 345,617 hektar atau sekitar 3,45 km², Kampus Bina Widya Panam menjadi lokasi sebagian besar fakultas, gedung rektorat, perpustakaan, dan fasilitas lainnya seperti Rumah Sakit Unri.
Sedangkan Kampus Pattimura Gobah menjadi lokasi akademik Program Pascasarjana serta Fakultas Hukum, dan Kampus Purnama Dumai untuk kegiatan akademik Program Ilmu Kelautan.
Saat ini, Unri telah 10 Program Studi seperti Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Pertanian (FAPERTA), Fakultas Perikanan dan Kelautan (FAPERIKAN), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Keperawatan.
Dengan visi menjadi Universitas Riset Unggul Bermartabat di Bidang Riset dan Teknologi di Kawasan Asia Tenggara tahun 2035, Unri juga memiliki Program Pascasarjana yang menawarkan pendidikan Magister (S2) dan Doktor (S3).
Untuk mencapai visi tersebut, Unri berkomitmen mencetak lulusan yang unggul, profesional, dan mampu bersaing secara global, serta berkontribusi pada kemajuan daerah, bangsa, dan dunia melalui riset dan inovasi. (bgnnews/rgr)