Data BPS, Industri Sawit Pendorong Utama Perdagangan Ekspor Indonesia April 2025

Jumat, 06 Juni 2025 | 19:16:12 WIB
Salah satu industri sawit. (Foto istimewa)

Jakarta, BGNNEWS.CO.ID - Industri kelapa sawit menjadi salah satu pendorong utama kinerja ekspor Indonesia pada April 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor crude palm oil (CPO) dan produk turunannya tumbuh signifikan sebesar 20 persen secara tahunan, berkontribusi besar terhadap kenaikan ekspor nonmigas nasional.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menjelaskan, bahwa total ekspor Indonesia pada April 2025 mencapai US$20,74 miliar atau sekitar Rp326 triliun, naik 5,76 persen dibandingkan April 2024. Dari jumlah tersebut, ekspor nonmigas mendominasi dengan nilai US$19,57 miliar, tumbuh 7,17 persen year-on-year.

''Salah satu komoditas utama yang mencatat kenaikan tajam adalah minyak kelapa sawit dan produk turunannya. Ini menjadi indikator positif di tengah tekanan terhadap komoditas lain seperti batu bara,'' ujar Pudji, kemarin.

Setelah itu, baru komoditas logam dasar besi, kimia organik, dan nikel. Namun, dibandingkan komoditas-komoditas tersebut, pertumbuhan CPO tercatat paling tinggi. Di sisi lain, ekspor batu bara justru mengalami penurunan hingga 19,74 persen.

Menurut BPS, peningkatan ekspor sawit didorong oleh permintaan yang stabil dari negara-negara tujuan utama, terutama India dan Tiongkok.

India menjadi salah satu pasar ekspor terbesar bagi produk sawit Indonesia. Selama periode Januari–April 2025, ekspor nonmigas Indonesia ke India mencapai US$5,59 miliar, dengan lemak dan minyak hewani/nabati (termasuk CPO) sebagai kontributor utama.

''CPO masih menjadi andalan utama ekspor ke India, bersaing dengan bahan bakar mineral dan besi baja,'' jelas Pudji.

Melihat tren yang ada, ekspor CPO diperkirakan tetap stabil pada bulan-bulan mendatang seiring pemulihan permintaan global dan relaksasi hambatan perdagangan dari beberapa negara mitra.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia selama Januari hingga April 2025 mencapai US$87,36 miliar, meningkat 6,65 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, dengan komoditas sawit sebagai salah satu penopang utama kinerja ekspor nonmigas. (jdi/swi)

 

 

Terkini