Pertumbuhan Ekonomi NTT Kuat, Capai 4,55 Persen

Jumat, 30 Mei 2025 | 09:28:48 WIB
Acara Sante Sante Duduk ba omong deng median (Sasando Dia) di Kupang yang diadakan Bank Indonesia perwakilan NTT. (Foto istimewa)

Kupang, BGNNEWS.CO.ID - Perekonomian Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan kinerja positif di triwulan I tahun 2025. Dimana pertumbuhan itu mencapai 4,55 persen year-on-year (yoy).

Hal ini dikatakan Ekonom Bank Indonesia NTT, Teguh Ersada Natail Sitepu dalam acara Sante Sante Duduk ba omong deng median (Sasando Dia) di Kupang, kemarin sore. Ditambahkannya, bahwa angka tersebut cukup menggembirakan, terutama jika dibandingkan dengan melambatnya perekonomian nasional.

''Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan produksi pertanian dan berbagai program belanja pemerintah,'' jelasnya.

Dia mengatakan bahwa data dari Bank Indonesia menunjukkan sektor pertanian menjadi penggerak utama, tumbuh sebesar 4,28 persen (yoy). Kemudian sektor perdagangan juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, mencapai 11,91 persen (yoy).

"Kontribusi positif juga datang dari sektor administrasi pemerintahan yang tumbuh 9,72 persen (yoy)," ujar dia.

Meski demikian, beberapa sektor mengalami penurunan.

Investasi PMTB mengalami penurunan sebesar -4,39 persen (yoy). Konsumsi rumah tangga juga mengalami penurunan, meskipun masih berada di angka 3,42 persen (yoy).

"Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi" ujarnya.

Sementara itu, nilai ekspor juga menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 3,21 persen (yoy) setelah mengalami penurunan tajam di periode sebelumnya.

Sementara nilai impor mengalami penurunan sebesar -8,99 persen (yoy).

Menurut dia, Pemerintah Provinsi NTT perlu mempertahankan dan meningkatkan efektivitas belanja modal dan barang jasa serta melanjutkan program makan bergizi gratis untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang positif.

Selain itu, peningkatan frekuensi aktivitas MICE juga perlu diperhatikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di masa mendatang. (jdi/antara)

 

 

Terkini