Mahasiswa Amerika Belajar Bahasa Indonesia Sambil Cicipi Seblak

Mahasiswa Amerika Belajar Bahasa Indonesia Sambil Cicipi Seblak
Mahasiswa asing yang belajar Bahasa Indonesia. (foto istimewa)

Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Suasana berbeda terlihat dalam pelaksanaan program Sahabat Pemelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (SAPA BIPA) yang digagas Duta Bahasa Riau. Jika biasanya digelar di ruang kelas, kali ini kegiatan berlangsung hangat di salah satu kafe di Kota Pekanbaru, menghadirkan nuansa santai dan akrab.

Empat mahasiswa asal Amerika Serikat yang tengah mengikuti program pertukaran pelajar di UIN Suska Riau, yakni Jillian, Kayla, Thomas, dan James, menjadi peserta dalam kegiatan tersebut. Mereka tidak hanya belajar bahasa Indonesia, tetapi juga diajak mengenal kuliner lokal, salah satunya seblak, makanan khas Nusantara yang terkenal pedas.

Dalam kegiatan itu, para peserta berlatih percakapan ringan, mencoba permainan kosakata, sekaligus berbagi pengalaman tentang keseharian mereka selama berada di Indonesia. Suasana semakin cair ketika mereka saling bertukar cerita sembari menikmati hidangan seblak yang tersaji.

Meski baru mempelajari bahasa Indonesia, keempat mahasiswa asal Negeri Paman Sam itu menunjukkan antusiasme tinggi. Dengan bahasa sederhana, mereka menyampaikan kesan masing-masing:

• Jillian: “Saya senang. Main game, belajar bahasa Indonesia.”

• Kayla: “Bahasa Indonesia… seru! Saya suka.”

• Thomas: “SAPA BIPA… bagus. Saya coba seblak, enak!”

• James: “Belajar Indonesia… teman baik, suasana hangat.”

Menurut R Mia Septya, Winner Duta Bahasa Riau 2025, kegiatan seperti ini sengaja dikemas lebih fleksibel agar pembelajaran bahasa terasa menyenangkan.

''Belajar bahasa tidak harus kaku di kelas. Justru ketika dibawa ke ruang publik yang lebih ramah, penutur asing lebih cepat beradaptasi sekaligus merasakan kehangatan budaya Indonesia,'' jelasnya.

Program SAPA BIPA kembali membuktikan dirinya sebagai sarana efektif internasionalisasi bahasa Indonesia. Dengan pendekatan kreatif, bahasa nasional tidak hanya dipelajari sebagai alat komunikasi, tetapi juga menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan budaya, kuliner, dan keramahan masyarakat Indonesia kepada dunia. (Ndi)

Berita Lainnya

Index