Prospek Dinilai Sangat Besar, Disbun Kaltim Lakukan Transformasi Perkebunan Kakao

Prospek Dinilai Sangat Besar, Disbun Kaltim Lakukan Transformasi Perkebunan Kakao
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pengembangan Komoditas Disbun Provinsi Kaltim, Asmirilda. (foto istimewa)

Kaltim, BGNNEWS.CO.ID - Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengambil langkah strategis untuk meningkatkan sektor pertanian di wilayahnya. Mereka secara bertahap mengubah sistem perkebunan kakao masyarakat di Kabupaten Kutai Barat, yang sebelumnya mengandalkan metode tradisional, menjadi pola modern. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pengembangan Komoditas Disbun Provinsi Kaltim, Asmirilda mengatakan, tujuan utama dari perubahan ini adalah untuk mendongkrak kuantitas dan kualitas produksi kakao secara signifikan.

Transformasi ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis budidaya, tetapi juga mencakup penguatan manajemen kelembagaan petani, peningkatan produktivitas lahan, serta perbaikan sistem pemasaran. Dengan demikian, hasil produksi kakao diharapkan dapat lebih terarah dan memiliki nilai jual yang tinggi. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para pekebun di Kaltim.

''Perubahan dari pola tradisional ke modern tidak dapat diterapkan secara instan. Proses ini memerlukan pendekatan bertahap, salah satunya melalui pelatihan intensif. Pada tanggal 20-21 Agustus, kelompok tani di Kabupaten Kutai Barat telah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Disbun Kaltim, menandai dimulainya fase transisi ini,'' kata dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu (23/8/2025).

Peningkatan kapasitas petani kakao ini dikemas dalam program Pelatihan Pendampingan dan Pemberdayaan Kelompok Tani Perkebunan 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Kampung Linggang Tutung, Kecamatan Linggang Bigung, Kutai Barat, sebagai wujud komitmen Disbun Kaltim dalam memajukan subsektor perkebunan rakyat. Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada petani, sehingga mereka siap menghadapi tantangan pasar modern.

Asmirilda menekankan pentingnya pelatihan sebagai upaya mengubah pola pikir petani dari sistem tradisional menuju tata kelola perkebunan yang lebih modern dan berorientasi pasar. Setiap produk yang dihasilkan petani harus memiliki potensi untuk terjual di pasaran, sehingga tidak hanya meningkatkan produksi tetapi juga menjamin keberlanjutan usaha. Prospek kakao saat ini dinilai sangat besar untuk meningkatkan perekonomian daerah, sekaligus kesejahteraan pekebun dan pihak-pihak terkait.

Perhatian utama Disbun Kaltim saat ini adalah memperbaiki manajemen kelembagaan kelompok tani, meningkatkan produktivitas lahan kakao, serta memperkuat sistem pemasaran. Dengan demikian, hasil produksi kakao dapat lebih terarah dan memiliki nilai jual yang tinggi. Ini adalah langkah krusial untuk memastikan bahwa investasi waktu dan sumber daya yang dilakukan akan membuahkan hasil yang optimal bagi para petani. (jdi/merdeka.com)

Berita Lainnya

Index