Jakarta, BGNNEWS.CO.ID - Pengelolaan kebun sawit sitaan harus dijalankan secara profesional, berkelanjutan, dan sepenuhnya sesuai ketentuan hukum.
Tugas ini bukan hanya menjaga aset negara, tetapi juga memastikan kebermanfaatan jangka panjang bagi masyarakat.
''Tiga hal utama yang ditekankan yaitu komitmen, efisiensi, dan rasa memiliki dalam pelaksanaan kerja sama operasional (KSO),'' kata Direktur Utama PT Agrinas Palma Nusantara (Persero), Jenderal TNI (Purn) Agus Sutomo saat acara pembekalan intensif bagi para Regional Head (RH) dan General Manager (GM) pengelola kebun sawit hasil sitaan Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH). Kegiatan yang dilaksanakan di Jakarta ini diikuti 66 peserta dari berbagai wilayah operasional, termasuk Kalimantan, Sumatera, dan Riau.
Acara dibuka dengan suasana penuh semangat. Hadir dalam kesempatan itu Sekretaris Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus, Andi Herman, SH MH serta Wakil Komandan Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas PKH), Brigjen TNI Dody Triwinarto.
Dirut juga menegaskan, bahwa mitra KSO yang tidak berkomitmen harus segera diganti. Ia mengingatkan pentingnya verifikasi batas lahan di lapangan dan memastikan pengelolaan memberikan keuntungan bagi negara.
''Kita sudah diberi gaji yang layak. Amanah ini harus dibalas dengan kerja yang jujur, disiplin, dan profesional,'' tambahnya.
Selain itu, Pak Dirut menekankan pentingnya kolaborasi dengan vendor atau pendor untuk kelancaran distribusi CPO dan kernel. Ia mengingatkan agar seluruh proses difasilitasi cepat dan tidak terhambat birokrasi.
“Presiden mempercayai kita. Kita berada di jalur yang benar, tinggal menjalankannya dengan penuh tanggung jawab,” kata Pak Dirut menegaskan.
Melalui kegiatan ini, perusahaan berharap seluruh jajaran lapangan dapat memperkuat koordinasi, mengoptimalkan pengelolaan kebun sawit sitaan, serta menjaga integritas dan transparansi pengelolaan aset negara. (jdi/agrinas)