Tingkatkan Produksi, Petani Sawit di Kalteng Dapat Pelatihan Panen, Sarpras, dan Teknis Pemetaan

Tingkatkan Produksi, Petani Sawit di Kalteng Dapat Pelatihan Panen, Sarpras, dan Teknis Pemetaan
Narasumber menerangkan kepada para peserta pelatihan SDM sawit di salah satu hotel di Pangkalan Bun, beberapa waktu lalu. (foto istimewa)

Kalteng, BGNNEWS.CO.ID - Petani sawit di Pangkalan Bun, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dapat pelatihan teknis tentang perkebunan sawit. Pelatihan yang dilaksanakan selama tiga hari dan berakhir 15 Agustus 2025 ini digelar Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dan Ditjenbun Kementerian Pertanian.

Pelatihan kali ini terlaksana berkat kerja sama dengan Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) selaku mitra penyelenggara. Pelatihan diikuti oleh 155 peserta (petani sawit) dari Kabupaten Lamandau dan Sukamara.

Kegiatan ini dibagi menjadi tiga jenis pelatihan. Yaitu Panen dan Pascapanen, Pengelolaan Sarana Prasarana (sarpras) Perkebunan Kelapa Sawit, dan Teknis Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit.

Pelatihan Panen dan Pascapanen Kelapa Sawit diikuti 29 peserta dan Teknis Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit diikuti 30 peserta dari Kabupaten Lamandau. Sedangkan pelatihan Sarana Prasarana Perkebunan Kelapa Sawit diikuti 30 peserta dan Teknis Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit diikuti 32 peserta dari Kabupaten Sukamara.

Direktur AKPY Dr Sri Gunawan mengatakan, pelatihan ini terselenggara berkat kolaborasi antara AKPY sebagai pelaksana dengan BPDP sebagai pendukung dana dan Ditjenbun yang merekomendasi peserta. “Kegiatan ini merupakan wujud implementasi dari program pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit (SDM PKS),” jelasnya dalam keterangan yang dikutip Sabtu (16/8/2025).

Melalui tiga jenis pelatihan ini, diharapkan kompetensi para petani sawit meningkat. ''Karena memahami aspek pemetaan, sarana prasarana dan panen dan pascapanen, sangat penting untuk mendukung dan menjalankan usaha perkebunan kelapa sawit,'' jelasnya.

Menurutnya, pelatihan pemetaan sangat penting untuk memahami legalitas lahan mulai dari titik koordinat, batas dan polygon. Kemudian, untuk pelatihan panen dan pascapanen, ini juga tak kalah penting yaitu untuk tracebility atau ketertelusuran Tandan Buah Segar (TBS) sawit yang dihasilkan oleh petani.

''Sebab, ke depan perusahaan yang menerima TBS harus mengetahui asal usulnya mulai dari asal petani dan lokasi kebunnya. Hal inilah yang harus dipahami oleh petani sawit sehingga asal TBS bisa diketahui,'' tegasnya

Selanjutnya, untuk pelatihan Sarana dan Prasarana, ini juga sangat penting. Sebab, dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan profesionalisme petani kelapa sawit. “Serta memastikan keberlanjutan usaha perkebunan melalui pengelolaan sarana dan prasarana yang efektif dan efisien,” jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan, Kabupaten Lamandau, Tiryan Kuderon MM mengatakan, pihaknya menyambut baik atas terselenggaranya pelatihan petani sawit yang diikuti peserta dari Lamandau.

“Kami mendukung dan mengapresiasi, karena kegiatan pelatihan sangat bermanfaat bagi pelaku usaha perkebunan kelapa sawit. Untuk menambah wawasan dan ilmu dari petani sawit agar lebih baik dalam pengelolaannya dan berkelanjutan,” jelasnya. (jdi/els)

Berita Lainnya

Index