Pemprov Kaltim Kembangkan Limbah Sawit untuk Sumber Baru Terbarukan

Pemprov Kaltim Kembangkan Limbah Sawit untuk Sumber Baru Terbarukan
Ilustrasi cangkang sawit yang dapat diolah menjadi biomassa. (foto istimewa)

Samarinda, BGNNEWS.CO.ID - Saat ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tengah menggarap pemanfaatan limbah kelapa sawit untuk sumber energi baru terbarukan (EBT).

Menurut Analis Kebijakan EBT Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, Syamsuddin, bahwa limbah industri sawit memiliki dua potensi utama. Pertama, limbah padat berupa cangkang sawit yang dapat diolah menjadi biomassa untuk bahan bakar pembangkit listrik, menggantikan batu bara.

Saat ini, pemanfaatan rata-rata masih sebatas untuk memenuhi kebutuhan listrik internal perusahaan.

Potensi kedua berasal dari limbah cair kelapa sawit atau palm oil mill effluent (POME). Limbah ini ketika ditampung dan diurai menghasilkan gas metana, yang dapat ditangkap dan dimanfaatkan sebagai biogas untuk sumber energi.

Dijelaskannya, pemanfaatan POME memiliki manfaat ganda. Dari sisi lingkungan, gas metana yang dihasilkan merupakan salah satu gas rumah kaca yang mencemari udara. Dengan menangkapnya, pihaknya mengubah polutan menjadi energi yang bermanfaat.

Syamsuddin mencontohkan keberhasilan salah satu perusahaan sawit PT Dharma Satya Nusantara (DSN) di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, yang telah mengimplementasikan teknologi itu.

Perusahaan tersebut berhasil menghemat biaya operasional secara signifikan dengan memanfaatkan biogas dari POME.

''Waktu kami kunjungan ke sana pada 2023, sekitar 75 persen kendaraan operasional mereka sudah menggunakan biogas. Menurut perusahaan, langkah ini dapat menghemat hingga Rp7 miliar per tahun dibandingkan menggunakan solar,'' katanya dalam keterangan resmi yang dikutip, Rabu (13/8/2025).

Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Kutim Arif Nur Wahyuni menyatakan, pihaknya memfasilitasi skema kerja sama antara PLN dan perusahaan sawit. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan listrik di 22 dari 141 desa di Kutim yang hingga kini belum tersentuh layanan listrik. (jdi/antaranews)

Berita Lainnya

Index