PTKS 2025 Resmi Digelar, Komitmen Mengedukasi dan Menginformasikan Riset Industri Sawit Berkelanjutan

PTKS 2025 Resmi Digelar, Komitmen Mengedukasi dan Menginformasikan Riset Industri Sawit Berkelanjutan
Foto bersama usai pembukaan Pertemuan Teknis Kelapa Sawit 2025. (foto istimewa)

Yogyakarta, BGNNEWS.CO.ID - Sebagai refleksi atas tantangan dan peluang industri kelapa sawit Indonesia, PT Riset Perkebunan Nusantara melalui Pusat Penelitian Kelapa Sawit kembali mengadakan Pertemuan Teknis Kelapa Sawit (PTKS) 2025. Kegiatan yang bertemakan Transformasi Teknologi dan Inovasi untuk Kelapa Sawit Berkelanjutan ini berlangsung pada 16-17 Juli 2025 di Yogyakarta.

Pembukaan PTKS 2025 dilakukan Direktur PT Riset Perkebunan Nusantara, Dr Iman Yani Harahap dan Direktur Asset Holding PTPN III (Persero) Agung Setya Imam Effendi.

Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Dr Winarna mengatakan, kegiatan ini dihadiri 36 narasumber dari berbagai bidang kepakaran yang akan membagi ilmu, pengalaman, inovasi hasil hasil riset, dan paket teknologi dalam 9 sesi seminar.

Dalam PTKS 2025 ini dihadiri lebih dari 730 peserta seminar dari 224 lembaga/perusahaan. Selanjutnya , pameran teknologi dan inovasi kelapa sawit diikuti oleh 33 perusahaan.

Winarna menyebutkan PTKS 2025 menjadi sebagai forum strategis yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan: baik dari peneliti, akademisi, pelaku industri, pemerintah, petani, hingga masyarakat luas. Selama dua hari ke depan, kita akan mengikuti rangkaian acara yang sangat kaya: seminar, talk show, diskusi panel, pameran teknologi, hingga klinik sawit yang menghadirkan para pakar terbaik di bidangnya.

Sementara itu, Direktur PT Riset Perkebunan Nusantara, Dr. Iman Yani Harahap menyebutkan, PT RPN melalui Pusat Penelitian Kelapa Sawit menaruh perhatian besar pada penguatan ekosistem riset dan pengembangan di sektor perkebunan, khususnya kelapa sawit.

Dikatakan Iman Yani, lembaganya percaya bahwa riset tidak hanya berhenti pada penemuan di laboratorium atau publikasi ilmiah, tetapi harus didorong untuk didiseminasikan secara luas dan diimplementasikan di lapangan. Diseminasi hasil riset menjadi jembatan penting agar inovasi yang dihasilkan dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh pelaku industri, petani, hingga masyarakat luas.

''Saya ingin mengajak kita semua untuk tidak hanya menjadikan forum ini sebagai sekedar formalitas, melainkan momentum untuk membangun budaya riset yang lebih kuat, kolaboratif, dan aplikatif,” tambah Iman Yani.

Direktur Asset Holding PTPN III (Persero) Agung Setya Imam Effendi menjelaskan, bahwa penyelenggaraan PTKS 2025 merupakan komitmen untuk mengedukasi dan menginformasikan riset pelaku industri sawit.

Dalam forum ini, PT Riset Perkebunan Nusantara dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit juga melaunching beberapa produk digital, diantaranya Oil Palm Assistance (OPA), E-hara, dan Nusaklim. Selain itu, dilakukan juga peluncuran Kelompok Peneliti Kelapa di Pusat Penelitian Kelapa Sawit. (jdi/swi)

 

Berita Lainnya

Index