Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Petani karet di Riau yang tergabung dalam Pondowo Limo Lintas Trans Nusantara mendesak pemerintah untuk memberikan dukungan dalam mengkonversi kebun karet mereka yang sudah tidak produktif menjadi kebun kelapa sawit.
Aspirasi ini disampaikan langsung oleh Ketua Pondowo Limo Lintas Trans Nusantara, Sutipno saat berkunjung ke kantor Perkumpulan Petani Sawit Bumi Bertuah (PPSBB) Jalan Singgalang, No 42, Pekanbaru, Rabu, 2 Juli 2025.
Sutipno menjelaskan, bahwa organisasinya mendampingi kelompok tani transmigrasi yang ingin mengubah fungsi lahan karet seluas 10.140 hektare yang tersebar di tiga kabupaten, yaitu Rokan Hulu (Rohul), Indragiri Hulu (Inhu), dan Kampar.
''Pohon karet yang kami miliki sudah berusia 35-40 tahun dan tidak produktif lagi. Selain itu, pabrik karet jauh dari lokasi kebun dan harga karet tidak stabil. Sementara potensi ekonomi sawit jauh lebih menjanjikan,'' kata Sutipno.
Meski memiliki keinginan kuat untuk beralih, petani menghadapi kendala besar. Sebagian lahan yang mereka miliki ternyata masuk dalam kawasan hutan, meskipun petani sudah memiliki surat kepemilikan yang sah. Kondisi ini menyulitkan akses mereka terhadap program-program pemerintah.
Kendala lainnya adalah belum adanya program khusus dari pemerintah yang mendukung konversi dari karet ke sawit. Saat ini, program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang tersedia hanya berlaku untuk peralihan dari sawit ke sawit, bukan dari karet ke sawit.
"Kami berharap pemerintah dapat memberikan bantuan dan fasilitas yang sama seperti program peremajaan sawit. Petani karet juga butuh dukungan skema pendanaan untuk beralih ke komoditas yang lebih menguntungkan," kata Sutipno.
Ia menambahkan, bahwa PPSBB diharapkan dapat menjembatani aspirasi petani karet kepada pemerintah, mengingat organisasi tersebut memiliki pengalaman dalam pendampingan petani sawit.
Selain itu, langkah petani Riau ini sejalan dengan rencana Kementerian Pertanian yang menyatakan akan mengkonversi 2,7 juta hektare kebun karet menjadi kebun sawit secara nasional.
Sekretaris Jenderal DPP PPSBB, Dowait Panjaitan, menyambut baik inisiatif ini dan berharap rencana kementan tersebut dapat segera terealisasi untuk membantu para petani karet yang ingin mengkonversi kebunnya.
"Dengan adanya pernyataan Kementan yang akan mengkonversi sebanyak 2,7 Juta hektare kebun karet, ini dapat segera dapat mempercepat dan memproses perubahan komoditi dari karet ke sawit kepada petani ," ujar Dowait Panjaitan.
Jika rencana konversi ini terealisasi, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani transmigrasi di Riau. Kelapa sawit dinilai memiliki prospek ekonomi yang lebih stabil dibandingkan karet, dengan harga yang relatif lebih terjaga dan akses pasar yang lebih luas.
Kini, petani karet Riau menunggu respons dan dukungan konkret dari pemerintah untuk mewujudkan cita-cita mereka mengkonversi lahan karet menjadi kebun sawit yang lebih produktif dan menguntungkan. (Ade)