Juni 2025, Nilai Tukar Petani Riau Turun 0,79 Persen, Ini Pemicunya!

Juni 2025, Nilai Tukar Petani Riau Turun 0,79 Persen, Ini Pemicunya!
Data BPS Riau, nilai tukar petani bulan Juni 2025 turun. (Foto istimewa)

Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau melaporkan penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) pada Juni 2025. Ketua BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi, menyatakan NTP Riau tercatat sebesar 186,27 atau turun 0,79 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 187,75.

''Penurunan NTP ini disebabkan oleh turunnya indeks harga yang diterima petani sebesar 1,04 persen, sementara Indeks Harga yang Dibayar petani turun sebesar 0,26 persen,'' jelas Asep Riyadi dalam keterangannya, Selasa (1/7/2025).

NTP merupakan indikator penting yang mengukur perbandingan antara harga komoditas yang dijual petani dengan harga barang dan jasa yang mereka beli untuk keperluan hidup dan produksi pertanian.

Dalam konteks regional, Riau menempati posisi keempat dengan penurunan NTP tertinggi di antara 10 provinsi di Pulau Sumatra. Penurunan ini masih berada di bawah Kepulauan Riau, Lampung, dan Sumatera Selatan.

Data BPS menunjukkan bahwa 8 dari 10 provinsi di Sumatra mengalami penurunan NTP pada Juni 2025. Hanya 2 provinsi yang mencatat kenaikan, dengan Provinsi Aceh memimpin kenaikan tertinggi sebesar 0,86 persen.

Penurunan NTP Riau dipicu oleh beberapa faktor ekonomi. Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) pertanian di Provinsi Riau turun 0,50 persen, terutama karena penurunan harga pada kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang anjlok 0,89 persen.

Kelompok Transportasi juga mengalami penurunan 0,08 persen. Di sisi lain, beberapa kelompok pengeluaran justru mengalami kenaikan, seperti Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Lainnya yang naik 0,07 persen, serta Pakaian dan Alas Kaki yang naik 0,05 persen.

Kondisi ini juga berdampak pada Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) yang mengalami penurunan lebih signifikan sebesar 1,41 persen. NTUP turun dari 183,90 pada Mei 2025 menjadi 181,31 pada Juni 2025.

"Penurunan NTUP ini disebabkan oleh turunnya Indeks Harga yang Diterima sebesar 1,04 persen, sementara Indeks Harga yang Dibayar untuk keperluan produksi pertanian justru naik 0,37 persen," tambah Asep Riyadi.

Data ini menunjukkan bahwa petani Riau menghadapi tekanan ganda berupa penurunan harga jual hasil pertanian dan kenaikan biaya produksi, yang berpotensi mempengaruhi tingkat kesejahteraan dan daya beli masyarakat petani di provinsi ini.

BPS akan terus memantau perkembangan NTP sebagai salah satu indikator utama kondisi perekonomian sektor pertanian di Riau. (Ade)

 

Berita Lainnya

Index