Kuala Lumpur, BGNNEWS.CO.ID- Sebanyak 32 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Internasional Malaysia Gelombang 114 Batch 1 dari Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan kunjungan resmi ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur. Rombongan diterima Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud), Prof Dr Muhammad Firdaus SP MSi di Ruang Rapat Lantai 1 KBRI.
Dalam release yang diterima BGNNEWS.CO.ID, Jumat (27/6/25), kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian program KKN Internasional yang berlangsung sejak 14 Juni hingga 8 Juli 2025 di Malaysia. Program ini berfokus pada bidang pendidikan melalui kegiatan pengabdian di sanggar belajar yang melayani anak-anak Warga Negara Indonesia (WNI). Turut hadir mendampingi mahasiswa, Dosen Pembina KKN, Dr Ir Syarifuddin Mabe Parenreng ST MT IPU CSRS CRMP.
Kegiatan berlangsung mulai pukul 16.00 MYT. Acara diawali dengan pembekalan oleh Atdikbud, dilanjutkan sambutan dari Dosen Pembina KKN, dan diakhiri dengan sesi diskusi serta foto bersama di halaman depan Gedung KBRI Kuala Lumpur.
Dalam pembekalannya, Prof Muhammad Firdaus menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan dan duta budaya Indonesia di luar negeri. Ia menyampaikan bahwa mahasiswa Unhas tidak hanya hadir untuk belajar, tetapi juga membawa semangat diplomasi budaya melalui kegiatan pendidikan nonformal di sanggar belajar yang berada di bawah naungan KBRI. Setiap aktivitas yang dilakukan bersama anak-anak binaan menjadi bagian dari upaya memperkenalkan nilai-nilai kebangsaan sekaligus memperkuat diplomasi pendidikan.
Lebih lanjut, ia menyoroti tantangan pendidikan yang dihadapi oleh anak-anak WNI di Malaysia, khususnya mereka yang tidak memiliki dokumen resmi. Dalam konteks ini, kehadiran mahasiswa KKN dianggap sangat penting dalam memberikan dukungan pembelajaran alternatif. Ia juga mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan jejaring dan fasilitas KBRI secara optimal selama masa pengabdian.
Dalam sambutannya, Dr. Syarifuddin menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari KBRI Kuala Lumpur. Ia mengungkapkan bahwa pembekalan yang diberikan menjadi bekal penting bagi mahasiswa untuk memahami konteks kerja nyata di lingkungan internasional. Ia juga berpesan agar mahasiswa terus menjaga semangat dan integritas selama menjalankan tugas pengabdian. Menurutnya, kegiatan ini merupakan pengalaman berharga yang dapat membentuk karakter, wawasan global, dan komitmen sosial mahasiswa Unhas.
Sesi diskusi berlangsung secara interaktif. Salah satu mahasiswa, Muhammad Nasir, menyampaikan tanggapan sekaligus pertanyaan yang menarik perhatian peserta lain. Ia menyoroti keberadaan sejumlah suku asal Indonesia, seperti Bugis dan Madura, yang telah lama bermukim di Malaysia dan turut aktif dalam pengelolaan sanggar belajar Indonesia melalui kerja sama dengan KBRI.
Nasir juga mengajukan pertanyaan mengenai pandangan pemerintah Malaysia terhadap keberadaan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Menanggapi hal tersebut, Prof.Firdaus menjelaskan bahwa secara umum pemerintah Malaysia menghargai keberadaan SIKL sebagai institusi pendidikan resmi yang melayani kebutuhan anak-anak WNI. SIKL juga berperan penting dalam pelestarian budaya Indonesia di tengah masyarakat Malaysia. Meski demikian, tantangan masih ada, khususnya terkait keterbatasan akses pendidikan bagi anak-anak yang tidak memiliki dokumen resmi.
Kegiatan kunjungan ditutup dengan sesi foto bersama di depan Gedung KBRI Kuala Lumpur. Momen tersebut menjadi simbol kebersamaan dan semangat kolaboratif antara Universitas Hasanuddin dan KBRI Kuala Lumpur dalam mendukung peran aktif mahasiswa Indonesia di kancah internasional.
Harapannya, kunjungan ini tidak hanya menjadi pengalaman akademik semata, tetapi juga menjadi titik awal kontribusi nyata mahasiswa dalam memperkuat hubungan antarlembaga serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan di luar negeri melalui kegiatan pendidikan di sanggar belajar.(Ton)