Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Dengan upacara peletakan batu pertama yang dipimpin langsung Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, pembangunan Rumah Sakit UPT Vertikal Riau resmi dimulai hari ini di Kota Pekanbaru. Fasilitas kesehatan ambisius ini dirancang untuk mengakhiri kebiasaan masyarakat Riau yang selama ini harus mencari pengobatan hingga ke Malaysia dan Singapura.
Turut hadir dalam acara peresmian tersebut yaitu Plh Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kementerian Kesehatan, Andi Saguni, Wawako Kota Pekanbaru, Markarius Anwar, Plh Sekda Provinsi Riau, M Job Kurniawan dan Kepala Dinas Kesehatan Riau, drg Sri Sadono.
Pada kesempatan itu, M Job Kurniawan, Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Riau menegaskan, bahwa proyek ini merupakan solusi konkret atas minimnya layanan medis berkualitas tinggi di wilayah tersebut.
''Kehadiran fasilitas ini diharapkan dapat memutus rantai ketergantungan warga terhadap layanan kesehatan luar negeri,'' katanya, Jumat (13/6/2025).
Rumah sakit yang akan berfungsi sebagai pusat rujukan nasional ini bakal menyediakan berbagai layanan spesialis, termasuk penanganan kardiovaskular, neurologi stroke, serta uro-nefrologi. Job mengungkapkan harapannya agar ke depan tersedia pula layanan onkologi untuk menangani berbagai jenis kanker.
Desain awal rumah sakit mencakup 350 tempat tidur yang nantinya akan diperluas menjadi 450 unit. Fasilitas ICU dan pusat penanganan kardio-serebral menjadi prioritas utama dalam perencanaan ini.
Ambisi Pemerintah Provinsi Riau tidak berhenti pada penyediaan layanan untuk warga lokal. Job memaparkan rencana besar menjadikan Pekanbaru sebagai hub medical tourism yang mampu menarik pasien dari berbagai provinsi, bahkan negara tetangga.
"Visi kami adalah mentransformasi Pekanbaru menjadi tujuan pengobatan regional, bukan hanya melayani masyarakat setempat," terang Job, sembari menekankan potensi pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor ini.
Menyadari kompleksitas operasional rumah sakit modern, Pemprov Riau telah menjalin kemitraan strategis dengan institusi pendidikan seperti Universitas Riau dan Politeknik Kesehatan. Kolaborasi ini ditujukan untuk mempersiapkan tenaga medis yang kompeten secara bertahap, mengantisipasi kebutuhan SDM saat rumah sakit beroperasi.
"Tantangan terbesar memang terletak pada kesiapan sumber daya manusia. Namun, melalui kerja sama yang solid dengan berbagai pihak, kami optimis dapat mewujudkan cita-cita ini," kata Job.
Dalam kesempatan yang sama, Job menyampaikan terima kasih kepada Presiden RI, Kementerian Kesehatan, dan seluruh stakeholder yang berkontribusi dalam merealisasikan proyek strategis ini. Harapannya, pembangunan dapat rampung sesuai jadwal dan segera memberikan manfaat optimal bagi masyarakat luas. (Ade)
