Terpilih jadi Duta Sawit Indonesia, Ini yang akan Dilakukan Loiuisa da Marilac Nona Sin Moi Raro

Terpilih jadi Duta Sawit Indonesia, Ini yang akan Dilakukan Loiuisa da Marilac Nona Sin Moi Raro
Loiuisa da Marilac Nona Sin Moi Raro. (Foto istimewa)

Jogja, BGNNEWS.CO.ID - Loiuisa da Marilac Nona Sin Moi Raro, mahasiswadari INSTIPER Yogyakarta terpilih menjadi Duta Usaha Kecil Mikro dan Koperasi Sawit (UKMK Sawit).

Loiuisa terpilih melalui proses seleksi dan masuk menjadi finalis dari 14 finalis pada ajang Pemilihan Duta UKMK Sawit DIY 2025. Event ini diselenggarakan Politeknik LPP Yogyakarta – Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), pada Februari 2025.

Sebelum proses pemilihan dan terpilih menjadi finalis Duta UKMK Sawit DIY 2025, Perempuan keturunan Nusa Tenggara Timur ini, mengikuti serangkaian kegiatan di Palm Oil Youth Camp di Banten, bersama 30 peserta lainnya, yang terdiri mahasiswa perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Di Palm Oil Youth Camp, kami mengikuti berbagai kegiatan seperti coaching class, leadership, training, dan sharing session tentang industri kelapa sawit dan berbagai produk turunan kelapa sawit. Selain itu, kami juga dikenalkan dengan berbagai UKMK yang mengolah sawit menjadi beragam produk,” kata Loiuisa.

“Kini, saya memiliki tugas utama untuk mengampanyekan kebaikan sawit dan melawan kampanye hitam yang kerap ditudingkan kesektor sawit. Selain itu, turut aktif mempromosikan produk-produk turunan sawit dari usaha masyarakat skala UKM. Serta mendorong inovasi dan pengembangan produk UKM sawit,” imbuhnya dengan bangga.

Dikatakan Loiuisa, kebaikan sawit dapat dilihat dari peran sektor ini yang sudah banyak dirasakan Masyarakat dan Negara. Misalnya tidak sedikit Masyarakat yang telah menggantungkan ekonominya dari sektor sawit mulai dari hulu (kebun) hingga hilir, tidak sedikit pelaku usaha yang menggunakan produk sawit sawit, termasuk di bidang makanan dan kuliner.

“Bahkan, tidak sedikit yang kehidupannya sejahtera dari sawit dan banyak anak-anak dari daerah sentra sawit yang dapat melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi dari sawit. Contohnya, saya sebagai anak dari orang tua yang bekerja di perusahaan sawit pun merasakan kebaikan sawit, bisa melanjutkan kuliah di Yogyakarta karena sawit,” katanya.

Kementerian Perdagangan (2025) mencatat, Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$31,04 miliar. Surplus tersebut dihasilkan dari surplus nonmigas sebesar US$51,44 miliar dan defisit migas sebesar US$20,40 miliar. Surplus tahunan ini melanjutkan tren surplus untuk lima tahun berturut-turut sejak 2020.

Selain berkontribusi pada perekonomian negara (devisa negara), industri sawit dengan berbagai produk turunan yang banyak digunakan di sektor makanan dan kuliner mendorong dan mengembangkan perekonomian lokal.

Maka, lanjut Loiuisa, kebaikan sawit harus digaungkan untuk melawan kampanye hitam yang kerap kali ditudingkan kepada sektor sawit. “Sebagai Duta UKMK Sawit, saya mengemban tugas untuk menyampayekan kebaikan sawit dan melawan kampanye hitam,” tegasnya.

Duta UKMK Sawit merupakan mahasiswa yang terpilih untuk mengampanyekan kebaikan kelapa sawit. Duta ini, dipilih melalui proses seleksi yang diselenggarakan oleh Politeknik LPP Yogyakarta bekerjasama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP). (jdi/swi)

 

Berita Lainnya

Index