Tandan Kosong Sawit, Hantarkan Mahasiswa ITB Juara Dunia

Tandan Kosong Sawit, Hantarkan Mahasiswa ITB Juara Dunia
Tiga mahasiswa Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) yakni Jeffrey, Nadya Gunawan, dan Stephanie Patricia Nathalie T. berhasil mengungguli peserta dari berbagai negara dalam ajang International Case Competition (I-Cast). (Foto istimewa)

Jakarta, BGNNEWS.CO.ID - Tiga mahasiswa Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) harumkan Indonesia dikanca internasional. Risetnya yang mengubah tandan kosong sawit jadi solusi inovatif hantarkan mereka jadi juara dunia.

Mahasiswa itu bernama Jeffrey, Nadya Gunawan, dan Stephanie Patricia Nathalie T. Mereka berhasil mengungguli peserta dari berbagai negara dalam ajang International Case Competition (I-Cast), salah satu kompetisi utama dalam rangkaian Process Engineering Days (PGD) yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia.

Hal ini berawal dari keinginan untuk menambah pengalaman. Tiga mahasiswa Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) justru melangkah lebih jauh hingga podium juara pertama.

Tantangan mereka bukan main-main, menyelesaikan persoalan pengelolaan limbah dan produktivitas industri kelapa sawit—topik krusial bagi masa depan industri agribisnis di Indonesia. Didukung oleh PT Triputra Agro Persada Tbk sebagai knowledge partner, kasus yang disodorkan bukan hanya soal teknik, tapi juga soal masa depan keberlanjutan.

Ketiganya memilih jalur inovatif, mengolah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) menjadi biochar—arang hayati hasil proses intermediate pyrolysis yang diperkaya nutrisi. Tak hanya mengurangi limbah padat, biochar ini juga dapat digunakan sebagai pupuk slow release, sekaligus berpotensi menekan penyebaran penyakit ganoderma yang selama ini menjadi musuh laten kebun sawit.

''Awalnya ikut lomba karena pengin belajar presentasi dan latihan menjawab pertanyaan. Tapi di balik persiapan intensif dan diskusi teknis yang menguras tenaga, tersimpan kejutan. Saya baru tahu kalau arang bisa jadi pupuk. Sekarang malah jadi paham banget tentang biochar,''  ujar Jeffrey dilansir dari laman resmi ITB, Rabu (11/6/2025). 

Solusi mereka tidak hanya menyentuh sisi teknis, tapi juga menyentuh aspek lingkungan dan efisiensi industri—sesuatu yang membuat juri terpikat.

Bagi Nadya, kemenangan bukan hanya soal ide cemerlang, tapi juga soal strategi dan keberanian untuk belajar dari orang lain. ''Jangan takut bertanya ke teman atau dosen. Lakukan riset tentang partner lomba, dan percaya diri aja dulu,'' tuturnya. (jdi/ifs)

 

 

Berita Lainnya

Index