Dukung Swasembada Pangan, Riau Kembangkan Benih Padi Unggul Lokal

Dukung Swasembada Pangan, Riau Kembangkan Benih Padi Unggul Lokal
Riau kembangkan benih padi unggul lokal. (Foto istimewa)

Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Dalam mendukung program swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto, Provinsi Riau berhasil mengembangkan terobosan varietas padi unggul lokal yang mampu memangkas masa panen dari 6 bulan menjadi 3 bulan dengan produktivitas melonjak drastis dari 3 ton menjadi 5 ton per hektar.

Kepala Balai Penerapan Modernisasi Pertanian Riau, Agus Wahyana menjelaskan, kunci keberhasilan program swasembada pangan terletak pada kualitas benih yang digunakan petani.

''Dalam mendukung cita-cita Presiden Prabowo yaitu swasembada pangan, Riau tentu kami berupaya menyiapkan benih padi yang unggul, karena 80 persen benihnya bagus hasilnya pun akan bagus," ujar Agus seperti dikutip BGNNEWS.CO.ID dari dialog interaktif rripro1 Pekanbaru, Selasa (10/6/2025).

Yang menarik, pengembangan varietas ini disesuaikan dengan selera lokal masyarakat Riau. Agus menerangkan bahwa benih merupakan perwujudan dari varietas, dan di Riau mayoritas masyarakat lebih menyukai beras bertekstur pera, berbeda dengan masyarakat Jawa yang lebih suka beras pulen. 

"Maka kami fokus untuk pengembangan varietas unggul lokal maupun varietas unggul baru dari Kementerian Pertanian," jelasnya.

Inovasi pengembangan varietas unggul lokal ini tidak hanya mempercepat masa panen tetapi juga meningkatkan produktivitas secara signifikan.

"Umumnya varietas unggul lokal lama dalam produksinya, maka bisa dipendekkan tadinya 6 bulan menjadi 3 bulan dan yang tadinya produktivitasnya 3 ton jadi 5 ton dengan rasa yang mirip sekali dengan aslinya," papar Agus.

Modernisasi pertanian di Riau tidak hanya berhenti pada pengembangan benih. Pemerintah juga membentuk Brigadier Pangan yang terdiri dari petani-petani milenial. Para petani ini dikelompokkan untuk mengelola lahan seluas 200 hektar per kelompok dan diberikan fasilitas lengkap mulai dari mesin pengolahan, mesin tanam, hingga panduan budidaya yang baik sesuai Good Agricultural Practices (GAP).

"Modernisasi bukan hanya dari peralatannya namun juga managementnya," ungkap Agus. (Ade)

 

Berita Lainnya

Index