Riau, BGNNEWS.CO.ID - Pemerintah Provinsi Riau berupaya keras memperkuat ketahanan pangan daerah sebagai kontribusi nyata untuk swasembada pangan Indonesia. Di bawah kepemimpinan Gubernur Abdul Wahid dan Wakil Gubernur SF Hariyanto, berbagai terobosan telah diluncurkan selama 100 hari awal pemerintahan mereka.
Langkah strategis dimulai dengan penerbitan Instruksi Gubernur No.1360/500.1/DPTPH/2025 pada 14 April 2025. Instruksi ini mengatur gerakan percepatan peningkatan luas tanam padi dan jagung untuk mendukung swasembada pangan berkelanjutan.
"Kampanye #JomturunKeSawah menjadi semangat bersama mengajak semua pihak turun langsung ke sawah dalam gerakan percepatan tanam," ungkap Gubernur Abdul Wahid, Senin (2/5/2025).
Komitmen serius juga ditunjukkan melalui High Level Meeting pada 16 April 2025 di Gedung Daerah Provinsi Riau. Pertemuan yang melibatkan Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Forkopimda, dan seluruh Bupati/Wali Kota se-Riau ini menghasilkan komitmen kuat daerah untuk mendukung swasembada pangan nasional.
Gerakan tanam padi serentak di seluruh kabupaten/kota pada periode 20 Februari-20 Mei 2025 menunjukkan hasil positif. Luas tanam berhasil ditingkatkan 9.118 hektare dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Program bantuan benih dan pupuk juga telah disalurkan untuk optimalisasi lahan (Oplah). Hingga 20 Mei 2025, APBD Riau telah merealisasikan bantuan untuk 3.703 hektare, sementara melalui APBN tercatat 3.083 hektare.
Terobosan menarik adalah pembentukan 18 Brigade Pangan yang kini sudah beroperasi. Setiap brigade beranggotakan 15 petani milenial yang mengelola lahan Oplah seluas 3.336 hektare.
"Kami akan melanjutkan pembentukan sekitar 112 Brigade Pangan lagi dengan target lahan Oplah 22.545 hektare," tutup Abdul Wahid.
Strategi komprehensif Pemprov Riau ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mewujudkan swasembada pangan nasional yang berkelanjutan. (Ade)
