Dua Dosen INSTIPER Berhasil Olah Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Sabut Menjadi Asap Cair

Dua Dosen INSTIPER Berhasil Olah Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Sabut Menjadi Asap Cair
Dua dosen dari Fakultas Teknologi Pertanian INSTIPER -baru ini memperoleh paten atas penelitian mereka dalam mengolah tandan kosong kelapa sawit dan sabut kelapa menjadi asap cair. (Foto Istimewa)

Yogyakarta, BGNNEWS.CO.ID - Apa yang dilakukan dua dosen Institut Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta ini patut diapresiasi. Betapa tidak, mereka berhasil melakukan riset dari limbah sawit menjadi industri berkelanjutan.

Mereka yakni Kuni Faizah SSi MSc dan Dr Dina Mardhatilah STp MSi. Keduanya melakukan penelitian mengolah tandan kosong kelapa sawit dan sabut kelapa menjadi asap cair. Asap cair ini berfungsi sebagai porous agent pada gypsum board, yang secara alami membentuk struktur berpori tanpa bahan kimia berbahaya. Kedua dosen inipun memperoleh paten atas penelitiannya.

''Tandan kosong kelapa sawit sering kali dianggap limbah, namun melalui penelitian kami, kami berhasil mengubahnya menjadi asap cair yang memiliki nilai tambah tinggi dalam aplikasi konstruksi ramah lingkungan,'' kata Kuni Faizah, yang saat ini sedang mengejar gelar S3 di Fakultas Fisika Universitas Gadjah Mada, dalam keterangan resmi diterima, Selasa (27/5/2025).

Penelitian ini menggunakan proses pirolisis pada suhu tertentu untuk menghasilkan asap cair dari limbah biomassa perkebunan. Dr Dina Mardhatilah, yang baru saja menyelesaikan studi doktoral di School of Management, Universitas Sains Malaysia, menambahkan bahwa asap cair ini mengandung komponen yang mendukung pembentukan struktur pori pada gypsum, meningkatkan sifat insulasi dan kekuatan material.

Keberhasilan ini juga memperkuat posisi INSTIPER sebagai pelopor dalam inovasi berbasis sawit dan pertanian berkelanjutan. ''Keterlibatan mahasiswa dalam penelitian ini tidak hanya memberikan mereka pengalaman praktis yang berharga, tetapi juga meningkatkan kualifikasi mereka dalam menghadapi tantangan industri yang semakin kompleks,'' tambah Kuni Faizah. (jdi/infosawit)

 

Berita Lainnya

Index